Antrasit yakni bau bara yang memiliki kadar karbon 86% hingga 98% Bitu minus, yakni batu bara yang memiiki kadar karbon 68% hingga 86% Sub- bituminus, yakni batu bara yang memiliki kadar karbon hanya sedikit dan lebih banyak kandungan airnya Lignit, yakni batu bara yang mempunyai kadar karbon sebanyak 35% hingga 75%.
Aspal adalah campuran agregat, pengikat dan pengisi yang kerapkali dipergunakan untuk membangun dan memelihara jalan, area parkir, rel kereta api, pelabuhan, landasan pacu bandara, jalur sepeda, trotoar, dan juga area bermain dan olahraga. Agregat yang digunakan untuk campuran aspal bisa berupa batu hancur, pasir, kerikil atau terak. Saat ini, limbah dan produk sampingan tertentu, seperti puing konstruksi dan pembongkaran juga mempergunakan sebagai agregat, yang meningkatkan keberlanjutan aspal. Untuk mengikat agregat menjadi campuran kohesif, digunakan pengikat. Umumnya, bitumen digunakan sebagai pengikat, meskipun saat ini serangkaian proses pengikat berbasis bio juga sedang dikembangkan dengan tujuan meminimalkan dampak lingkungan dari jalan. Aspal adalah cairan lengket, hitam, cairan yang sangat kental atau bentuk fraksi minyak bumi setengah padat. Prosedur seperti ini dapat ditemukan dalam deposit alam atau mungkin produk olahan, dan digolongkan sebagai tar. Sebelum abad ke-20, istilah asphaltum juga digunakan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno asphaltos. Danau Pitch adalah deposit alami aspal terbesar di dunia, diperkirakan mengandung 10 juta ton. Terletak di La Brea di barat daya Trinidad, di dalam Perusahaan Regional Siparia. Penggunaan utama 70% aspal adalah dalam konstruksi jalan, di mana ia digunakan sebagai perekat atau pengikat yang dicampur dengan partikel agregat untuk membuat beton aspal. Kegunaan utama lainnya adalah untuk produk anti air bitumen, termasuk produksi kain felt dan untuk menyegel atap datar. Pengertian Aspal Aspal adalah salah satu jenis bahan mirip petroleum hitam atau coklat yang memiliki konsistensi bervariasi dari cairan kental hingga padatan kaca. Aspal diperoleh baik sebagai residu dari jenis destilasi minyak bumi atau dari endapan alam. Aspal terdiri dari senyawa ikatan hidrogen dan karbon dengan proporsi nitrogen, sulfur, dan oksigen yang kecil. Aspal alam disebut juga brea, yang diyakini terbentuk pada tahap awal pemecahan endapan organik laut menjadi minyak bumi, dengan ciri khas mengandung mineral, sedangkan aspal minyak sisa tidak. Pengertian Aspal Menurut Para Ahli Adapun definisi aspal menurut para ahli, antara lain Cambridge Dictionary, Pengertian aspal adalah zat hitam dan lengket yang seringkali dicampur dengan batu kecil atau pasir, yang membentuk permukaan yang kuat bila menjadi keras. Collins Dictionary, Aspal adalah zat hitam yang digunakan untuk membuat permukaan benda seperti jalan dan taman bermain. Merriam Webster, Definisi aspal adalah zat bitumen gelap yang ditemukan di lapisan alami dan juga diperoleh sebagai residu dalam penyulingan minyak bumi dan terutama terdiri dari hidrokarbon. Ciri Aspal Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia dan sifat fisiknya. Industri aspal biasanya bergantung pada sifat fisik untuk karakterisasi kinerja meskipun sifat fisik aspal adalah akibat langsung dari komposisi kimianya. Biasanya, sifat fisik yang paling penting adalah Durabulity Daya tahan Daya tahan adalah ukuran bagaimana sifat fisik pengikat aspal berubah seiring bertambahnya usia terkadang disebut pengerasan usia. Secara umum, seiring bertambahnya usia bahan pengikat aspal, viskositasnya meningkat dan menjadi lebih kaku dan rapuh. Rheology Reologi adalah studi tentang deformasi dan aliran materi. Deformasi dan aliran pengikat aspal di HMA penting dalam kinerja perkerasan HMA. Deformasi perkerasan HMA sangat erat kaitannya dengan reologi pengikat aspal. Sifat reologi pengikat aspal bervariasi sesuai suhu, sehingga karakterisasi reologi melibatkan dua pertimbangan utama. Pertama, untuk sepenuhnya mengkarakterisasi pengikat aspal, sifat reologisnya harus diperiksa pada kisaran suhu yang mungkin ditemui selama masa pakainya. Kedua, untuk membandingkan pengikat aspal yang berbeda, sifat reologisnya harus diukur pada suhu referensi yang sama. Safety Keamanan Semen aspal seperti kebanyakan bahan lainnya, menguap mengeluarkan uap saat dipanaskan. Pada suhu yang sangat tinggi jauh di atas yang berpengalaman dalam pembuatan dan konstruksi HMA semen aspal dapat melepaskan cukup uap untuk meningkatkan konsentrasi volatil tepat di atas semen aspal ke titik di mana ttu akan menyala berkedip saat terkena percikan api atau terbuka. Ini disebut titik nyala. Untuk alasan keamanan, titik nyala semen aspal diuji dan dikontrol. Purity Kemurnian Semen aspal, seperti yang digunakan pada pengerasan jalan HMA, harus terdiri dari bitumen yang hampir murni. Kotoran bukanlah unsur penyemen aktif dan dapat merusak kinerja aspal. Ciri atau karakteristik aspal ditinjau dari komponennya bisa dibagi menjadi empat empat kelas utama senyawa, yang meliputi Aromatik naften naftalena, terdiri dari senyawa aromatik polisiklik terhidrogenasi parsial Aromatik polar, terdiri dari fenol dengan berat molekul tinggi dan asam karboksilat yang dihasilkan oleh oksidasi parsial bahan Hidrokarbon jenuh yang terjadi persentase senyawa jenuh dalam aspal berkorelasi dengan titik lunaknya Asphaltenes, terdiri dari senyawa fenol dengan berat molekul tinggi dan senyawa heterosiklik Jenis Aspal Untuk dapat memberikan kinerja terbaik ke berbagai aplikasi, berbagai macam campuran aspal dapat digunakan. Karena persyaratan yang berbeda jumlah lalu lintas, jumlah kendaraan berat, suhu, kondisi cuaca, persyaratan pengurangan kebisingan, dan lain-lain, campuran yang digunakan harus memiliki kekakuan dan ketahanan yang cukup terhadap deformasi untuk mengatasi tekanan yang diberikan dari roda kendaraan di satu sisi. Namun di sisi lain, itu harus memiliki kekuatan lentur yang memadai untuk menahan retak yang disebabkan oleh berbagai tekanan yang diberikan padanya. Selain itu, kemampuan kerja yang baik selama aplikasi sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat dipadatkan sepenuhnya untuk mencapai daya tahan optimal. Campuran aspal dapat diproduksi pada temperatur yang berbeda Hot Mix Asphalt HMA/Campuran Aspal Panas Campuran aspal panas umumnya diproduksi pada suhu antara 150 dan 180 ° C. Bergantung pada penggunaan, campuran aspal yang berbeda dapat digunakan. Untuk detail lebih lanjut tentang campuran aspal yang berbeda, buka “Produk aspal”. Warm Mix Asphalt WMA/Campuran Aspal Hangat WMA biasa diproduksi pada suhu sekitar 20 sampai dengan 40 ° C lebih rendah dari HMA yang setara. Secara signifikan lebih sedikit energi yang terlibat dan, akibatnya, lebih sedikit asap yang dihasilkan sebagai aturan praktis, pengurangan 25ºC menghasilkan pengurangan emisi asap 75%. Selain itu, selama operasi pengerasan jalan, suhu material lebih rendah, menghasilkan kondisi kerja yang lebih baik bagi awak dan pembukaan jalan lebih awal. Cold Mix Asphalt/Campuran Aspal Dingin Campuran dingin diproduksi tanpa memanaskan agregat. Penjelasan ini hanya mungkin, karena penggunaan bitumen yang diemulsi dalam arti air, yang pecah selama pemadatan atau selama pencampuran. Memproduksi lapisan agregat. Selama waktu pengawetan, air menguap dan kekuatan meningkat. Campuran dingin sangat direkomendasikan untuk jalan dengan lalu lintas ringan. Proses Pembentukan Aspal Aspal diproduksi di pabrik aspal. Ini bisa menjadi pabrik tetap atau bahkan di pabrik pencampuran bergerak. Dimungkinkan untuk menghasilkan di pabrik aspal hingga 800 ton per jam. Suhu produksi rata-rata aspal campuran panas adalah antara 150 dan 180 ° C, tetapi saat ini telah tersedia teknik-teknik baru untuk menghasilkan aspal pada suhu yang lebih rendah. Mayoritas aspal yang digunakan secara komersial diperoleh dari minyak bumi. Meskipun demikian, aspal dalam jumlah besar terjadi dalam bentuk terkonsentrasi di alam. Endapan bitumen yang terjadi secara alami terbentuk dari sisa-sisa ganggang mikroskopis purba diatom dan makhluk hidup lain yang pernah hidup. Sisa-sisa ini disimpan di lumpur di dasar laut atau danau tempat organisme hidup. Di bawah panas di atas 50 ° C dan tekanan penguburan jauh di dalam bumi, sisa-sisanya diubah menjadi bahan seperti aspal, kerogen, atau minyak bumi. Endapan alami bitumen termasuk danau seperti Danau Pitch di Trinidad dan Tobago dan Danau Bermudez di Venezuela. Rembesan alami terjadi di La Brea Tar Pits dan di Laut Mati. Bitumen juga terdapat di batupasir tak terkonsolidasi yang dikenal sebagai “pasir minyak” di Alberta, Kanada, dan “pasir tar” serupa di Utah, AS. Provinsi Alberta di Kanada memiliki sebagian besar cadangan dunia, dalam tiga deposit besar yang meliputi kilometer persegi mil persegi, sebuah wilayah yang lebih luas dari Inggris atau negara bagian New York. Pasir bitumen ini mengandung 166 miliar barel 26,4 × 109 m3 cadangan minyak komersial, memberi Kanada cadangan minyak terbesar ketiga di dunia. Meskipun secara historis digunakan tanpa penyulingan untuk mengaspal jalan, hampir semua keluarannya sekarang digunakan sebagai bahan mentah untuk penyulingan minyak di Kanada dan Amerika Serikat. Deposit aspal alami yang paling besar di dunia, yang dikenal sebagai Athabasca oil sands, terdapat di Formasi McMurray di Alberta Utara. Formasi ini berasal dari Zaman Kapur awal, dan terdiri dari banyak lensa pasir bantalan minyak dengan minyak hingga 20%. Studi isotop menunjukkan deposit minyak berusia sekitar 110 juta tahun. Dua formasi yang lebih kecil tetapi masih sangat besar terjadi di Peace River oil sands dan the Cold Lake oil sands, yang masing-masing berada di sebelah barat dan tenggara dari Athabasca oil sands. Manfaat Aspal Sebagian besar aspal olahan digunakan dalam konstruksi. Terutama sebagai bagian dari produk yang digunakan dalam aplikasi pengerasan jalan dan atap. Menurut persyaratan penggunaan akhir, aspal diproduksi sesuai spesifikasi. Ini dicapai baik dengan pemurnian atau pencampuran. Diperkirakan penggunaan aspal dunia saat ini sekitar 102 juta ton per tahun. Sekitar 85% dari seluruh aspal yang diproduksi digunakan sebagai bahan pengikat pada beton aspal untuk jalan raya. Ini juga digunakan di area beraspal lainnya seperti landasan pacu bandara, tempat parkir mobil dan jalan setapak. Biasanya, produksi beton aspal melibatkan pencampuran agregat halus dan kasar seperti pasir, kerikil dan batu pecah dengan aspal, yang bertindak sebagai bahan pengikat. Bahan lain, seperti polimer daur ulang misalnya, ban karet, dapat ditambahkan ke aspal untuk memodifikasi sifatnya sesuai dengan aplikasi yang pada akhirnya dimaksudkan untuk aspal. Sebanyak 10% produksi aspal global digunakan dalam aplikasi atap, di mana kualitas kedap airnya sangat berharga. Sisa 5% aspal digunakan terutama untuk tujuan penyegelan dan isolasi pada berbagai bahan bangunan, seperti pelapis pipa, alas ubin karpet, dan cat. Aspal diterapkan dalam konstruksi dan pemeliharaan banyak struktur, sistem, dan komponen, seperti berikut ini Jalan Raya Landasan pacu bandara Jalur pejalan kaki Arena Balap Lapangan tenis Bendungan Waduk dan lapisan kolam Pelapis pipa Lapisan kabel Cat Produksi tinta koran Banyak aplikasi lainnya Dari beragamnya penggunaan tersebut, ternyata aspal bukan hanya digunakan oleh arsitek dalam kaitannya dengan konstruksi, tapi para petani pun menggunakan aspal untuk melapisi dasar kolam retensi tempat mereka memelihara ikan dan di kandang penahanan ternak. Sehingga dalam hal inilah aspal juga merupakan solusi ideal untuk pengendalian banjir dan erosi tanah. Pembuat mobil mengandalkan aspal untuk mencegah karat dan kebisingan jalan di spatbor dan kap mobil. Kesimpulan Dalam penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa istilah “aspal” dan “bitumen” sering digunakan secara bergantian untuk mengartikan baik bentuk alami maupun buatan dari zat, meskipun ada variasi regional mengenai istilah mana yang paling umum. Di seluruh dunia, ahli geologi cenderung menyukai istilah “bitumen” untuk bahan yang terbentuk secara alami. Untuk bahan yang diproduksi, yang merupakan residu yang dimurnikan dari proses distilasi minyak mentah pilihan, “bitumen” adalah istilah yang umum digunakan di sebagian besar dunia, namun dalam bahasa Inggris Amerika, “asphalt” lebih umum digunakan. Penting diketahui bahwa aspal alami terkadang disebut dengan istilah “bitumen kasar”. Viskositasnya mirip dengan molase dingin, sedangkan bahan yang diperoleh dari distilasi fraksional minyak mentah yang mendidih pada 525 ° C 977° F kadang-kadang disebut sebagai “bitumen halus”. Nah, itulah tadi artikel lengkap yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian aspal menurut para ahli, ciri, jenis, proses pembentukan, manfaat, dan contoh penggunaannya yang mudah ditemukan. Semoga bermanfaat
Meskipunanggapan itu salah, terdapat persamaan antara berlian dengan batu bara. Berlian terbentuk dari karbon dengan panas hebat, yakni 2.000 derajat Fahrenheit (1.100 derajat celsius) dan tekanan tinggi. Namun, tak mungkin karbon itu berasal da-ri batu bara. Di sisi lain, kemampuan sains modern dapat mengubah apa pun menjadi berlian di
Jenis Aspal Dan Kegunaannya.– Kita tentu tidak asing lagi mendengar kata aspal, dimana sering terlihat di berbagai jalan raya kita lewati atau di lingkungan sekitar memang salah satu material yang sering digunakan dalam proyek konstruksi jalan, selain beton atau paving pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai definisi aspal dan apa saja jenis aspal yang AspalPada dasarnya, aspal adalah senyawa hidrokarbon dengan senyawa sulfur, oksigen, dan klor di dalamnya yang terbuat dan dikelola dari minyak melihatnya di jalan raya kita mungkin mengira aspal adalah benda padat, padahal sebenarnya aspal merupakan cairan yang sangat begitu, aspal bersifat agak padat yang dapat mencair ketika dipanaskan dan membeku ketika suhu seringkali digunakan sebagai bahan pengikat dan pelapis permukaan tanah, dengan campuran senyawa lainnya seperti mineral dan penerapannya dalam konstruksi jalan, aspal digunakan untuk mengikat batuan dan komponen lainnya agar tidak lepas dari permukaan jalan sebagai pengikat, aspal juga digunakan untuk mengeraskan permukaan jalan raya agar dapat dilalui dengan baik oleh AspalSetelah mengetahui mengenai definisi aspal dan bagaimana penerapannya pada proses konstruksi, selanjutnya kita perlu memahami apa saja jenis aspal yang ada di garis besar, jenis-jenis aspal terbagi menjadi tiga yaitu aspal alam, aspal buatan, dan aspal lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis aspal tersebut1. Aspal AlamSesuai dengan namanya, jenis aspal yang satu ini adalah aspal yang terbentuk dari proses alam dan bisa didapat dari gunung aspal atau Indonesia sendiri, aspal alam terbesar berasal dari Pulau Buton dengan gunung-gunung aspalnya sehingga disebut dengan untuk aspal danau banyak ditemui pada danau di Trinidad dan Venezuella dengan campuran mineral, bitumen, dan bahan organik lain di Aspal BuatanJenis aspal yang kedua adalah aspal buatan atau aspal destilasi, karena aspal ini dibuat dari proses pengolahan dan penyulingan minyak bumi yang disebut sendiri merupakan proses penyulingan yang memisahkan minyak bumi dengan fraksi di dalamnya dengan menaikkan temperatur minyak bumi garis besar aspal buatan ini terbagi menjadi tiga, yaitu aspal keras, aspal cair, dan aspal keras merupakan residu dari hasil penyulingan minyak bumi dan fraksi di dalamnya, dimana aspal ini juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan keras dapat dilarutkan dengan bahan pelarut yang berbasis minyak untuk menghasilkan aspal cair, jenis aspal buatan yang aspal emulsi dibuat dari pemisahan partikel aspal keras melalui proses emulsi hingga menghasilkan partikel yang sangat kecil namun memiliki kemampuan mengikat dengan Aspal ModifikasiJenis aspal yang terakhir adalah aspal modifikasi, yaitu aspal yang terbentuk dari campuran aspal buatan khususnya aspal keras dengan bahan tambahan bahan yang digunakan sebagai campuran adalah jenis bahan polymer, antara lain polymer elastomer dan polymer polymer elastomer berfungsi untuk meningkatkan elastisitas aspal, sedangkan polymer plastomer berfungsi meningkatkan sifat fisik pada aspal pembahasan mengenai aspal dalam dunia konstruksi, mulai dari definisi aspal hingga jenis-jenis aspal itu ada beberapa material lain yang dapat digunakan, aspal tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam konstruksi jalan informasi ini bermanfaat bagi Anda!Informasi Produk & LayananTelpon kami untuk mendapatkan informasi produk serta layanan dari Indonusa !Informasi Produk & LayananTelpon kami untuk mendapatkan informasi produk serta layanan dari Indonusa !
11Okt 2015 terbatas pada industri kecil, seperti pembakaran batu gamping, genteng , sebagai reduktor dan industri batubara, kemudian industri kimia, kertas, metalurgi, briket batubara dan penggunaan industri kecil diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin,aspal, dll. .. gases (asap) dari boiler batu bara.
p>Abu batu bara terdiri dari partikel-partikel halus, gradasi dan kehalusan abu batu bara dapat memenuhi persyaratan gradasi untuk mineral filler. Penggunaa filler pada campuran aspal beton adalah untuk mengisi rongga dalam campuran, untuk mengikatkan daya ikat aspal beton, dapat meningkatkan stabilitas dari campuran aspal beton. Tujuannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai Parameter Marshall akibat pengaruh penggunaan abu batu bara sebagai pengganti filler dengan beberapa variasi campuran. Metode penelitian menggunakan Metode Marshall dengan rujukan Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 Revisi 2. Hasil penelitian didapat nilai Flow pada campuran aspal mengalami peningkatan pada kadar 25% abu batu bara nilai sebesar 3,30 mm dan kemudian meningkat sebesar 0,91% menjadi 3,33 mm pada kadar 50% abu batu bara, kemudian terus meningkat seiring bertambahnya kadar abu batu bara seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam camputran,hal ini disebabkan nilai VIM dapat menerima kadar abu batu bara bertambah dan rongga dalam campuran bertambah nilai stabilitas pada campuran aspal mengalami penurunan dimulai pada kadar 25% abu batu bara nilai stabilitas sebesar 1431 kg kemudian menurun sebesar 70,79% pada kadar 50% abu batu bara sebesar 1418 kg nilai stabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam campuran. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penggunaan butiran abu batu yang mengakibatkan film aspal menjadi tebal, sehingga fungsi aspal sebagai pengikat berubah menjadi pelicin dan akan menurunya nilai stabilitas. 63 5 Stability Min 800 Hasil Pengujian Marshalldengan Abu Batu Bara Pengujian benda uji dengan menggunakan abu batu bara sebagai filler dalam campuran merupakan hasil dari pengujian langsung terhadap benda uji dengan menggunakan kadar aspal 5% yang didapat dari nilai KAO pengujian dana nilai kadar aspal tengah yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus pb. Tabel Parameter Marshall No. Karakteristik Marshall SatuanKadar Abu Batu Bara % 25 50 75 100 1. Density gr/cm 2,303 2,300 2,2992,298 2. VMA % 14,20 14,29 14,3414,50 3. VIM % 4,97 5,07 5,12 5,18 4. VFA % 65,00 64,50 64,2864,01 7. MQ kg/mm447 428 414 384 5% Teras Jurnal, September 2016 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Penggunaan Abu Batu Bara Sebagai Filler Pada – Zulfhazli, Wesli129 Pembahasan Pengaruh batu bara terhadap Flow Flow kelelehan adalah besarnya deformasi vertikal yang terjadi mulai awal pembebanan sampai kondisi dimana kestabilan menurun. Kelelehan merupakan indikator terhadap kelenturan atau perubahan bentuk plastis campuran beraspal yang diakibatkan oleh beban. Tingkat kelelehan campuran dipengaruhi oleh kadar aspal, temperatur dan visikositas. Nilai kelelehan flow yang diperoleh dari hasil penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 1 . Gambar 1 Hubungan variasi abu batu bara terhadap nilai Flow Gambar 1 menggambarkan bahwa nilai Flow pada campuran aspal mengalami peningkatan pada kadar 25% abu batu bara nilai sebesar 3,30 mm dan kemudian meningkat sebesar 0,91% menjadi 3,33 mm pada kadar 50% abu batu bara, kemudian terus meningkat seiring bertambahnya kadar abu batu bara seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam camputran. Hal ini disebabkan nilai VIM dapat menerima kadar abu batu bara yang bertambah dan rongga dalam campuran menjadi licin. Pengaruh abu batu bara terhadap Stabilitas Perkerasan jalan sangat dituntut untuk memiliki stabilitas yang tinggi,stabilitas terjadi dari hasil gesekan antar butir dan kemampuan aspal beton mempertahankan ikatannya. Stabilitas merupakan gambaran kemampuan suatu campuran beraspal untuk menerima beban lalu lintas tanpa mengalami perubahan bentuk tetap DeformasiPermanen seperti alur, gelombang ataupun bleeding. Gambar 2 Hubungan varian abu batu bara terhadap nilai Stabilitas Pengujian didapat nilai stabilitas pada campuran aspal mengalami penurunan dimulai pada kadar 25% abu batu bara nilai stabilitas sebesar 1431 kg kemudian menurun sebesar 70,79% pada kadar 50% abu batu bara sebesar 1418 Teras Jurnal, September 2016 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Penggunaan Abu Batu Bara Sebagai Filler Pada – Zulfhazli, Wesli130 kg nilai stabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam campuran. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penggunaan butiran abu batu yang mengakibatkan film aspal menjadi tebal, sehingga fungsi aspal sebagai pengikat berubah menjadi pelicin dan akan menurunya nilai stabilitas. Hubungan varian abu batu bara terhadap nilai Stabilitas diperlihatkan pada Gambar 2. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa berdasarkan variasi kadar aspal 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6% maka KAO kadar aspal optimum yang digunakan adalah 5% aspal dan dari pengujian Marshall menunjukkan bahwa semakin bertambah persentase abu batu bara dalam campuran aspal AC–BC, maka semakin menurun nilai Stabilitas namun meningkatkan nilai Flow hal ini disebabkan nilai VIM dapat menerima peningkatan kadar abu batu bara dan rongga dalam campuran bertambah licin. Nilai parameter Marshall yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi I terdapat pada variasi 25% dengan nilai Density sebesar 2,303%, VMA sebesar 14,20%, VIM sebesar 4,97%, VFA sebesar 65,00%, Stabilitas sebesar 1431 kg, Flow sebesar 3,30 mm dan MQ sebesar 447 kg/mm. Saran Saran sebagai bentuk rekomendasi sebagai berikut Abu batu bara yang merupakan limbah produksi secara physical mirip dengan abu batu dust yang sering digunakan pada campuran aspal beton namun sebaiknya abu batu bara tidak digunakan untuk campuran aspal beton karena nilai stabilitas akan rendah meskipun nilai flow meningkat. Perlu penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan variasi abu batu bara. Daftar Kepustakaan Adibroto F, Yelvi, 2008, Pemamfaatan limbah abu batu bara sebagai bahan pengganti sebagian semen dan aggregat untuk pembuatan paving block, Akbar SJ, Wesli, 2012, Stabilitas Lapis Aspal Beton AC-WC Menggunakan Sekam Padi, Teras Jurnal Unimal, Lhokseumawe Anonim, 2010, Spesifikasi Umum, Direktorat Bina Marga, Jakarta Hardiyatmo, CH, 2009, Pemeliharaan Jalan Raya, Gajah Mada Press, Yogyakarta RA, Bukhari, dkk, 2004, Rekayasa Bahan dan Tebal Perkerasan Jalan, Darussalam, Banda Aceh Sukirman, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta Tahir Anas, 2009,Karakteristik Campuran Beton Aspal dengan Menggunakan Kadar Filler Abu Terbang Batu Bara,Smartek, ... Dampak dari perbandingan, filler fly ash batubara dan semen Portland dalam campuran Asphalt Concrete -Wearing Course AC-WC memiliki perbandingan yang tidak terlalu jauh, dan tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan campuran. Sedangkan Nilai stabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar abu batubara dalam campuran karena fungsi aspal sebagai pengikat berubah menjadi pelicin dan akan menurunkan stabilitas [13]. ...One of the waste materials produced by industry activities is fly ash and bottom ash FABA, it is produced by brick combustion waste. Fly ash and bottom ash waste is hazardous and toxic B3 waste for it contains heavy metal oxides polluting the environment. Related to the condition, the output study of toxicity potential test carried out to coal ash in Nagan Raya PLTU Electric Steam Power Plant proving conversely. The coal ash of Nagan Raya PLTU is relatively safe to be used as construction material. The output explained that coal ash of Nagan Raya PLTU have adequate good potency to be utilized. One of coal ash potencies developed is the utilization asphalt mixture material including bottom ash as fine aggregate substitution and fly ash as filler substitution. The research aimed to find out the mixture characteristic by utilizing FABA for the road pavement of asphalt concrete layer AC-WC to reduce environment pollution and detect the appropriate proportion for the optimal utilization. The percentage of fine aggregate in the mixture must meet the requirement of binder as 5-15% to the weight, while the filler must meet the minimum of 75% to weight of filter pass No. 200 mm. The test output of both mixtures by using bottom ash and fly ashin 15%-30% variation was different. The output is similar. Both of the output concluded that the optimum asphalt level was 5% and the variation of 30% bottom ash 70% fine aggregate meet the requirement specification, while variation fly ash as subtitution Portland cement resulting that all the parameters meet the specification required by Bina Marga specification Ayunaning Avisha Gita PrafitasiwiKristin JuliatiDamage to asphalt construction has made several attempts to increase the strength of asphalt construction, one of which is by utilizing shell waste as an asphalt mixture filler which is expected to increase the strength and durability of the pavement. The addition of filler shell waste with varying levels of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% is taken from the percentage of fine aggregate. Based on the results of the research conducted, the results of the Marshall Test for asphalt mixtures with the best variations of shell waste filler material and meeting the requirements of the General Specifications of Highways were found at a filler content of 0% with an immersion time of 30 minutes, with a VMA Void in Mineral Aggregate value. VFA Void Filled with Aggregate value VIM Void in Mix value stability value kg, Flow value mm and MQ Marshall Quotient value kg/ Dwi Labora BancinKamaluddin LubisNuril MahdaFiller merupakan material pengisi dalam lapisan aspal. Pada penelitian ini Tanah merah digunakan sebagai Filler yang lolos saringan pengganti semen yang umum digunakan pada campuran lapisan aspal. Kekuatan campuran ini adalah pada agregat- agregatnya yang saling mengisi. Dalam penelitian ini jumlah Filler yang digunakan dua variasi yaitu 2% dan 4% untuk setiap kadar aspal yang digunakan yaitu 4,5%; 5%; 5,5%; 6%; 6,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Tanah Merah dalam campuran laston AC-BC terhadap sifat karakteristik parameter Marshall. Penelitian ini menggunakan metode Marshall berdasarkan SNI dan Spesifikasi Kementrian Umum Direktorat Jendral Bina Marga. Hasil pengujian Marshall menunujukkan nilai stabilitas rata- rata penggunaan Filler Tanah Merah dengan variasi 2% sebesar 1325 kg dan kelelehan sebesar 3,40mm sedangkan pada penggunaan Filler Tanah Merah dengan variasi 4% memiliki nilai stabilitas rata- rata sebesar 1265kg dan kelelehan 3,55mm. setelah dilakukan pengujian Marshall didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan Tanah Merah pada campuran aspal dapat dijadikan sebagai sebagai bahan pengisi rongga filler campuran lapisan aspal AC- has not been able to resolve any references for this publication. hargasewa mini batching plant area kaltim | how slavery became the economic engine of the south sewa conveyor belt dolphin crusher di kalimantan Ketika terdapat jalanan yang rusak, biasanya jalanan tersebut akan ditambal menggunakan aspal. Tidak jarang juga OtoFriends pernah melihat pembuatan aspal hingga bisa digunakan dan diratakan pada jalanan yang rusak tersebut. Mengapa menggunakan aspal? Memang, aspal terbuat dari apa?Aspal tersebut identik dengan warna hitam pekat, kental, hingga padat yang biasa digunakan untuk membuat jalan. Namun, ternyata penggunaan aspal ini sudah jauh lebih dulu digunakan manusia sebagai penahan air di antara dinding bata reservoir di Mohenjo-Daro, loh!Sementara itu, penggunaan aspal untuk jalanan pertama kali dilakukan di Timur Tengah hingga kini bisa kamu lihat di jalanan Indonesia. Kenapa harus menggunakan aspal? Berikut OtoKlix berikan penjelasannya bagi Isi 1Aspal Terbuat dari Apa?Jenis-jenis Aspal di IndonesiaKenapa Jalan Terbuat dari Aspal?Manfaat dan Fungsi AspalPertanyaan Seputar Aspal Aspal merupakan material yang berasal dari penyulingan minyak bumi atau dari endapan alam yang identik dengan bentuk yang kental maupun padat, dan berwarna hitam pekat atau coklat. Aspal ini terbuat dari bahan-bahan kimia penyusun yang kompleks seperti karbon, hidrogen, sulfur, oksigen, klor, dan nitrogen. Dengan bahan karbon yang paling banyak, yaitu sekitar 80%, hidrogen 10%, 6% belerang, dan sisanya bahan penyusun lain seperti oksigen, nitrogen, renik besi, nikel, dan vanadium. Baca juga 10 Ciri Ban Mobil Harus Diganti SecepatnyaJenis-jenis Aspal di IndonesiaTernyata, aspal memiliki berbagai jenis, loh, OtoFriends. Mungkin selama ini OtoFriends hanya mengira bahwa hanya ada 1 jenis aspal, padahal aspal memiliki berbagai jenis tergantung dari daerah yang menggunakannya. Di Indonesia sendiri misalnya, di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, aspal yang digunakan untuk membuat jalan adalah aspal alam yang biasa juga digunakan di Amerika Serikat, Swiss, dan juga aspal residu dan polimer. Aspal residu berasal dari penyulingan minyak bumi yang hasilnya memiliki sifat seperti minyak bumi yang digunakan dalam pembuatannya. Sementara itu, aspal polimer berasal dari material modifikasi polimer alam dan sintetis. Baca juga Cara Rotasi Ban Mobil yang Benar, Jangan Sembarangan!Kenapa Jalan Terbuat dari Aspal?Lalu, mengapa aspal dipilih sebagai bahan yang digunakan untuk membuat jalan? Alasannya adalah karena aspal merupakan material yang cepat kering, mudah dibentuk, hingga aspal akan mempercepat pembuatan jalan dibandingkan menggunakan bahan beton, belum lagi bahan beton harganya mahal. Selain itu, aspal memiliki sifat yang lunak saat dipanaskan dan elastis dalam keadaan aspal juga lebih cepat rusak dan relatif lunak dibandingkan beton. Namun, perawatannya masih tergolong mudah dan murah daripada pemeliharaan beton. Tidak hanya itu, dalam pembuatan jalan, bahan aspal juga bisa dicampurkan dengan material lain, misalnya bahan tanah dari permukaan jalan yang akan ditimpa oleh aspal. Dari berbagai alasan tersebut, tidak heran jika aspal memang lebih dipilih sebagai bahan pembuatan jalan maupun memperbaiki jalanan yang juga Canggih! Berkendara Lebih Aman dengan Fitur Traction ControlManfaat dan Fungsi AspalPemilihan aspal sebagai bahan pembuatan jalan juga ditinjau dari manfaatnya. Pertama, aspal dapat didaur ulang sebagai pengeras jalan. Kedua, karena aspal menyerap panas, ketika hujan, air yang membasahi jalan dapat menguap lebih cepat dan membuat jalan menjadi kering kembali dan tidak licin. Selain itu, penyerapan aspal dapat membantu mencairkan salju dan es yang menutupi jalan ketika musim juga Cara Mengemudi Mobil Manual di Tanjakan dan TurunanFungsi aspal juga tidak hanya untuk pembuatan maupun sebagai pengeras jalan, tetapi juga dapat digunakan untuk pembangunan lapisan kanal dan reservoir, permukaan bangunan, bangunan pelabuhan atau laut, dan elemen-elemen konstruksi bangunan lain, hingga digunakan di sejumlah produk industri, seperti baterai. Itulah penjelasan mengenai aspal terbuat dari apa yang menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan dan perbaikan jalan. OtoFriends juga bisa mengetahui kandungan apa yang berada di dalam aspal tersebut yang ternyata didominasi oleh karbon, hidrogen, belerang, itu, ternyata aspal juga tidak hanya untuk pembuatan jalan, tetapi juga untuk bahan bangunan dan penjelasan mengenai bushing arm tersebut bermanfaat, OtoFriends juga bisa kunjungi berbagai informasi otomotif menarik lainnya hanya di Seputar Aspal Aspal terdiri dari berbagai kandungan seperti karbon, hidrogen, sulfur, oksigen, klor, nitrogen, renik besi, nikel,dan alam, aspal residu, dan aspal aspal lebih murah, mudah dibentuk, cepat kering, dan perawatannya relatif lebih mudah juga murah jika dibandingkan dengan beton. Terbuatdari apa aspal Oct 15, 2020. Aspal terutama dibagi menjadi lempeng tar batubara, aspal minyak bumi dan aspal alam. Pitch tar batubara: Pitch tar batubara adalah sejenis produk kokas, yang merupakan zat hitam yang tertinggal di ketel distilasi setelah distilasi tar. Hanya berbeda dengan tar olahan dalam sifat fisiknya, tidak ada batasan Daftar Isi 10 Manfaat Batu Bara Sebagai Bahan Bakar Fosil yang Terjangkau Sebagai Komponen Produksi Baja Penyedia Akses Listrik Sebagai Bahan Bakar Transportasi Penyedia Pasokan Energi Dunia Penyedia Lapangan Pekerjaan Menopang Pertumbuhan Perekonomian Membantu Produksi Bahan Padat Energi Penghasil Gas Menghasilkan Mineral Lain Jakarta - Batu bara adalah batuan sedimen organik yang terbentuk dari pengendapan material setelah mengalami tekanan dan pemanasan ribuan tahun. Dengan manfaatnya yang beragam, kebutuhan akan hasil tambang ini tidak pernah batu bara sudah dirasakan di semua sisi kehidupan. Mineral tambang ini menjadi bahan utama pembangkit listrik, komponen perangkat teknologi, hingga perangkat rumah simak 10 manfaat batu bara yang kami lansir dari laman World Coal Association dan emiten bisnis khusus untuk sobat Bahan Bakar Fosil yang TerjangkauBatu bara digunakan sebagai sumber energi sejak revolusi industri di Eropa pada abad ke-19. Sejak saat itu, batu bara menyumbangkan pasokan energi ke seluruh dunia dengan harga yang Komponen Produksi BajaSebanyak 70% bahan produksi baja adalah batu bara. Baja merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas, seperti gedung, transportasi, hingga itu, baja juga memiliki peran penting dalam menghasilkan energi terbarukan. Setiap turbin angin membutuhkan sebanyak 260 ton baja yang terbuat dari 170 ton batu bara kokas dan 300 ton bijih Akses ListrikBatu bara telah menyediakan akses listrik untuk 1,7 miliar orang sejak 1990 hingga 2010. Batu bara menghasilkan energi listrik dengan cara dikonversi menjadi bentuk uap panas yang kemudian dapat menggerakkan turbin generator Bahan Bakar TransportasiCoal Water Mixture CWM merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari beberapa campuran bahan bakar. Batu bara dan air dicampur dengan bantuan zat aditif yang berguna sebagai pengganti bahan bakar minyak BBM.Penyedia Pasokan Energi DuniaBatu bara memiliki peranan penting dan utama sebagai penghasil energi di dunia. Batu bara sampai saat ini masih menjadi sumber listrik tunggal terbesar dan masih akan menyumbang sebanyak 22 persen pada tahun 2040 Lapangan PekerjaanBatu bara telah memberikan kontribusi ekonomi terhadap masyarakat di sekitar pertambangan. Sekitar 6,5 juta orang tercatat bekerja di pertambangan, pemrosesan, dan pengiriman batu Pertumbuhan PerekonomianPerekonomian negara penghasil batu bara ditopang dengan dilakukannya ekspor bahan tambang. Selama ini, batu bara juga telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang kemudian menjadi pendorong lajunya perekonomian Produksi Bahan Padat EnergiMengingat harganya yang relatif terjangkau, batu bara juga menjadi sumber energi yang paling banyak digunakan dalam proses pembuatan bahan padat energi lainnya, seperti semen, aluminium, dan kapur. Bahan-bahan tersebut sangat berperan penting dalam menyokong pembangunan infrastruktur terutama sarana GasGas alam berasal dari batu bara yang diperoleh secara alami dari tanah dengan menggunakan teknologi canggih. Gas alam tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti bahan bakar industri, produk hidrogen, produk solar, dan pembangkit listrik tenaga Mineral LainSisa-sisa bahan bakar batu bara dapat menghasilkan mineral lain, seperti naftalena dan fenol. Naftalena adalah senyawa mineral yang digunakan untuk memproduksi plastik, resin, dan insektisida. Sedangkan, fenol merupakan bahan yang digunakan dalam obat kumur dan sejumlah cairan itu dia 10 manfaat batu bara bagi kehidupan. Semoga bermanfaat! Simak Video "27 Orang Tewas Dalam Kebakaran Tambang Emas di Peru" [GambasVideo 20detik] row/row Padakesempatan kali ini membagikan jawaban dari soal Batu bara terbuat dari apa. dan kapan batu bara di temukan?​ Jawaban: batu bara enggak terbuat dari batu melainkan sisa-sisa organisme purba berupa tumbuhan. Dilansir dari National Geographic, pembentukan batu bara selama periode karbon dimulai sekeliling 300 juta tahun yg lalu saat Dunia merupakan hamparan Kilang Asphalt Pangkalansusu tinggal kenangan. Foto Freddy Ilhamsyah PA Oleh Freddy Ilhamsyah PA Bagi masyarakat awam tentu sudah tidak asing lagi dengan benda kenyal berwarna hitam pekat yang dikenal dengan sebutan Aspal Asphalt karena dapat dikatakan setiap hari kita berlalu-lalang di atas jalan raya yang terbuat dari bahan campuran batu, pasir dan aspal, tapi penulis yakin bahwa masih banyak diantara kita yang belum mengetahui seluk-beluk mengenai proses pengilangan dan bahan bakunya apa serta penggunaannya untuk jalan itu bagaimana dan sebagainya. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis coba menyampaikan kepada publik mengenai proses pengolahan aspal dari bahan baku hingga menjadi aspal siap pakai dengan harapan dapat melengkapi perbendaharaan/pengetahuan kita masing-masing. Kontribusi kilang aspal Pangkalan Susu untuk pengasapalan jalan di Sumut dan Aceh tinggal kenangan. Foto Freddy Ilhamsyah PA Bahan Baku Aspal Bahan baku Aspal Bitumen dan bitumen itu sendiri sebenarnya hanya istilah yang sering dipergunakan oleh para geolog karena bitumen pada dasarnya adalah merupakan campuran minyak mentah berat dengan hydrocarbon sebab kedua jenis benda itu adalah satu senyawa, mengandung pasir halus 14-15 derajat API dan mempunyai konsisten cairan “kopi” atau merupakan semacam batubara yang menurut para ahli bahwa bitumen itu dapat ditambang dengan metoda “in-site thermal methode.” Bitumen yang telah diangkat kepermukaan bumi lalu dipisahkan dari air, pasir halus dan mineral lainnya yang selain dapat digunakan sebagai bahan baku aspal juga dapat diolah menjadi minyak mentah sintetis yang berkadar tinggi yang dapat diolah dengan metoda kilang konvensional. Disia-siakan oleh Pertamina. Foto Freddy Ilhamsyah PA Kilang Aspal Pangkalansusu Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi tentang proses pengolahan/pengilangan aspal, maka penulis memfokuskan ke Kilang Asphalt Pertamina di Pangkalansusu untuk melakukan survei dan pengamatan langsung di kilang tersebut. Pada kesempatan itu penulis juga telah mewawancarai Kepala Kilang Asphalt Asphalt Plant Pertamina Pangkalansusu yang ketika itu dijabat oleh Ismail Syah, BcP. Menurut Ismail, kegiatan Kilang Asphalt Pangkalansusu baru dimulai pengoperasiannya setelah dilakukan perubahan instalasi modifikasi pada tahun 1966. Kapasitas terpasang Kilang Aspal adalah 150 ton/hari dan kapasitas aktual 110 ton/hari. Baktimu untuk negeri tak dikenang. Foto Freddy Ilhamsyah PA Sebelumnya, masih menurut Ismail, kilang ini pada tahun 1952 hingga 1965 digunakan untuk penyulingan minyak mentah menjadi BBM. Pada awal pengilangan aspal di Lapangan Produksi Pertamina Pangkalansusu bahan bakunya didatangkan dari luar negeri, yaitu dari Shell Bukon Refinery Singapura. Tetapi sejak kilang di Cilacap beroperasi, maka dengan sendirinya bahan baku tersebut didatangkan dari Cilacap dengan mempergunakan kapal tanker yang kemudian dipompakan dan ditampung ke tanki timbun di terminal Pangkalansusu. Bitumen BFS/Bitumen Feed Stock yang ada di tanki timbun kemudian dialirkan ke Kilang Aspal dan untuk seterusnya dipompakan ke Heater tempat pemanasan agar muda disalurkan atau dimasukkan ke Still semacam bejana. Kacang lupa kulit. Foto Freddy Ilhamsyah PA Di dalam Heater, bitumen itu dipanaskan dengan sistem pembakaran dengan gas yang diperoleh dari sumur gas yang terdapat di Kecamatan Pangkalansusu dengan temperatur berkisar antara 400 hingga 450 derajat Farrenheit untuk membuat/mengilangkan kadar air dan elemen lainnya yang terdapat dalam persenyawaan bitumen. Sebab apabila kadar tersebut tidak dibuang atau dibersihkan, maka mutu aspal yang dihasilkan jadi rendah. Setelah mencapai suhu 400 hingga 450 derajat Farrenheit, maka bitumen yang mencair itu kemudian diproses melalui sistem peranginan blowing yaitu dengan cara memasukkan udara angin melalui blower semacam kipas angin besar ke dalam tabung bejana still bersamaan dengan “disuntikkannya” uap air steam. Proses ini berlangsung selama sekitar 5 sampai 7 jam. Empat jam setelah “diangin-anginkan”, maka diambil contoh sample dari dalam Still untuk diperiksa di dalam laboratorium guna diketahui daya rekatnya dan penetrasi aspal kekenyalan/kekerasan aspal – kalau tanah misalnya CBR nya apa sudah memenuhi syarat atau belum. Selama blowing berlangsung, ungkap Ismail, terjadilah proses oksidasi di dalam Still sehingga tercipta gas SO₂, H₂S dan CO₂. Semetara uap Solar nya dialirkan melalui pipa ke column semacam bak untuk didinginkan. Sistem pendingan di sini dilakukan dengan air. Sedangkan solar bercampur air pendingin ditampung di sebuah bak pemisah, dimana air dikumpulkan dalam bak penampungan, dan solar ditampung di tanki terpisah. Sementara gas yang tidak “sempat” terkondensir tersaring dimasukkan ke Scrubber untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan gas yang ringan eks crubber dibuang atau dibakar melalui cerobong pembakar flare demi untuk menghindari terjadinya pencemaran polusi udara di sekitar kawasan kilang. Walaupun sudah puluhan tahun tidak beroperasi, aspal masih menetes. Foto Freddy Ilhamsyah PA Sementara aspal yang dihasilkan oleh Still kemudian dipompakan ke dalam tanki penampungan aspal, tapi sebelumnya harus didinginkan dulu melalui double pipe cooler atau box cooler. Setelah itu baru diperiksa kembali di laboratorium secara lebih cermat lagi oleh para tenaga ahli Pertamina bangsa Indonesia. Apabila mutu dan persyaratan aspal sudah terpenuhi, maka aspal tersebut diisikan ke dalam drum aspal yang bahan bakunya dibuat di dalam negeri, yaitu Pabrik Drum Aspal Pertamina di Wonosobo. Sedangkan pengassemblingannya dilakukan di Kilang Asphalt Pertamina Pangkalansusu. Lebih lanjut Ismail menjelaskan kepada penulis, aspal hasil produksi Kilang Asphalt Pangkalansusu sebagian besar disalurkan ke Bina Marga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan atau pemakaian Pertamina sendiri juga diketahui bahwa Pertamina ada melaksanakan pengaspalan jalan-jalan di lokasi Pertamina kompleks perumahan dsbnya juga ketika itu ada melakukan pengaspalan hotmix jalan-jalan umum seperti Kota Pangkalan Brandan, Kota Pangkalansusu, Kota Kuala Simpang dan komplek Pertamina Rantau. Sedangkan jenis aspal hasil produksi Kilang Asphalt Pangkalansusu ialah Aspal jenis Pen 60/70 dan Pen 80/100 yang saat itu sangat dibutuhkan dengan berbagai macam sistem yang akan penulis jelaskan di bawah ini. Cara pemakaian aspal untuk jalan Selain aspal yang sudah kita kenal, masih banyak nama dan jenis aspal yang digunakan untuk bahan campuran pengaspalan jalan termasuk landasan pacu lapangan terbang, yaitu Straight Asphalt, Asphalt Cement dan Pavement Asphalt. Aspal tersebut memiliki berbagai bentuk mulai dari semi padat sampai padat, tergantung dari tipe dan tingkatannya. Tetapi yang dari berbagai bentuk itu, namun cara pemanfaatan/pemakaiannya tetap melalui tiga sistem utara, yaitu 1. Pemanasan dengan pembakaran kayu dllnya. 2. Pencairan dengan melarutkan di dalam minyak. 3. Pencairan yang dilarutkan di dalam air. Sedangkan cara pemakain untuk jalan, yaitu mencampurkan aspal menurut ukuran yang dikehendaki, batu kerikil atau batu pecah split berbagai ukuran sesuai kebutuhannya dan pasir. Sementara sistem pengolahannya ada yang memakai cara cold-mix premix, hotmix hasil olahan unit Asphalt Mixing Plant atau memakai sistem biasa sosot berat/coating. Semak belukar dan ilalang menghiasi halamanmu. Foto Freddy Ilhamsyah PA Menurut pengalaman penulis sewaktu menjadi supervisor di PT Jazacon beralamat di jalan Salim, Jakarta perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pengaspalan jalan dan Lapangan Terbang, pembakaran aspal yang terbaik adalah berkisar antara 170-180 derajat celcius atau dengan batas pembakaran satu drum aspal tidak boleh melebihi 5 jam. Apabila hal ini tidak terpenuhi, maka akan terjadi kerusakan atau hangus pada lapisan bawah aspal sehingga daya rekat aspal jadi berkurang bahkan kehangusan struktur kimiawi aspal sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pengalaman penulis kian bertambah saat dipercayakan oleh pimpinan untuk mengawasi dan melaksanakan perpanjangan landasan pacu runway Lapangan Terbang Polonia Medan dari meter menjadi meter sekaligus pengaspalan hotmix, dan penambahan Taxi way sejak tahun 1970 hingga 1973. Pekerjaan memanjangkan landasan pacu dan mempertebal lapisan hotmix tersebut dimaksudkan untuk keperluan kedatangan pesawat berbadan lebar Boeing KLM terbang perdana untuk mengangkut Jama’ah Haji ketika itu dari Pelud Polonia Medan. . Semula penulis dan rekan2 termasuk direksi perusahaan dan pejabat dari Perhubungan Udara deg deg plas saat di atas ujung landasan tampak muncul pesawat KLM yang siap mendarat, namun alhamdulillah….. akhirnya pesawat KLM berhasil mendarat dengan mulus dan selamat. Kami semua saling bersalaman. Sampai disini penulis akhiri tulisan ini. Semoga ada manfaatnya. *** Pangkalansusu, 10 Oktober 1980 NB. Tulisan ini sudah pernah penulis muat di majalah Warta Pertamina edisi tahun ke XVI 1980 di halaman 24-25 dan Harian Bukit Barisan Medan. Info tambahan Sayangnya, saat ini 2015 Kilang Aphalt Pertamina yang ada di Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara sudah jadi rongsokan besi tua karena disia-siakan oleh pihak Pertamina. Aset Negara banyak yang terlantar di Wilayah Teluk Haru khususnya di Pangkalan Brandan, tempat cikal bakal lahir Pertamina dari rongsokan bekas bumi hangus hingga menjadi Pertamina yang Anda kenal saat ini. Dulu Pangkalan Brandan adalah markas/kantor besar Pertamina Daerah Sumatera bagian Utara yang wilayahnya mulai dari Aceh sampai ke Natuna, dan Riau. Begitulah kalau Kacang sudah lupa dengan kulitnya. Vu3A. 258 146 496 387 382 421 335 373 312

aspal terbuat dari batu bara