1 Pertanian (Agriculture) Usaha di bidang pertanian bisasa dilakukan oleh badan usaha berbadan hukum. Contohnya adalah usaha pertaniaan, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis. 2. Pertambangan (Mining) Pertambangan merupakan usaha yang memanfaatkan hasil alam. Contohnya adalah usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata. 3.
Masyarakat kerap menyamakan financial technology fintech atau teknologi finansial tekfin dengan pinjaman online pinjol. Bahkan, jika kita mencari definisi tekfin di Google, perangkat tersebut menampilkan “apakah tekfin sama dengan pinjol?” sebagai salah satu pertanyaan yang paling sering dicari. Penting bagi kita untuk memahami teknologi ini sekaligus tantangan dan risikonya. Sebab, pertumbuhan jasa keuangan digital di Indonesia amat pesat. Fintech atau tekfin adalah perangkat teknologi yang menjadi landasan model bisnis perusahaan rintisan yang bergerak di bidang keuangan. Teknologi ini meliputi kecerdasan buatan AI, blockchain, sains dan analitika data, dan keamanan siber. Tekfin bertujuan membuat layanan keuangan menjadi lebih cepat dan mudah lewat jasa pembayaran, pinjam-meminjam, perbankan digital, asuransi, investasi, pengelolaan keuangan pribadi, dan pengelolan keuangan bisnis. Laporan yang diterbitkan AC Ventures dan Boston Consulting Group pada Maret lalu menyatakan jumlah perusahaan tekfin yang beroperasi di Indonesia meningkat enam kali lipat dari 51 pada 2011 menjadi 334 pada 2022. Sektor pembayaran menjadi penggerak utama pertumbuhan industri ini. Perluasan jangkauan tekfin ke manajemen kekayaan wealth-tech dan asuransi insurtech menunjukkan bahwa ekosistem tekfin di Indonesia semakin matang. Perusahaan-perusahaan rintisan baru kini menawarkan berbagai produk dan layanan inovatif seperti pembelian saham, reksadana, asuransi, serta pengajuan klaim secara daring. Pertumbuhan tekfin diharapkan mampu mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, dengan semakin banyaknya masyarakat yang bisa mendapatkan layanan keuangan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Pertumbuhan tekfin dengan berbagai masalahnya Indonesia pertama kali mengenal tekfin pada 2007 ketika salah satu bank swasta nasional, BCA meluncurkan platform uang elektronik untuk memfasilitasi pembayaran. Namun, industri tekfin di Indonesia baru menggeliat di tahun 2015 ketika perusahaan-perusahaan rintisan yang bergerak di layanan pinjaman online menjamur . Melihat perkembangan ini, Otoritas Jasa Keuangan OJK mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK Nomor 77/ tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi pada 2016. Pada awal 2017, OJK mewajibkan perusahaan rintisan tekfin untuk mendapatkan izin dari mereka. Salah satu alasannya adalah beberapa tekfin terlibat investasi bodong. Daftar perusahaan yang sudah diizinkan oleh OJK kemudian mulai dipublikasikan sejak awal 2018. Jumlahnya saat itu mencapai 40 korporasi. Jumlah ini terus berkembang mencapai sekitar 160 perusahaan di tahun 2020. Pada 2020, OJK melakukan moratorium pendaftaran perusahaan tekfin. Tujuannya untuk memastikan bahwa platform yang sudah terdaftar menjadi berizin dan benar-benar patuh terhadap regulasi, memiliki kapasitas yang memadai, dan bisa menjaga keberlanjutan sumber daya mereka dalam menjalankan usaha. Pada layanan tekfin pinjam-meminjam, permasalahan muncul baik dari sisi peminjam debitur dan yang meminjamkan kreditur. Maraknya pinjol ilegal yang menarik debitur potensial dengan persyaratan yang mudah berujung pada berbagai permasalahan seperti bunga yang mencekik, kebocoran data, hingga ancaman fisik dan psikologis saat penagihan. Di sisi lain, kreditur-kreditur juga berpotensi merugi jika peminjam tak mampu melunasi utangnya. Apalagi jika dana yang disalurkan tidak diasuransikan oleh perusahaan tekfin. Kasus gagal bayar TaniFund, yang menghubungkan antara kreditur dan debitur, misalnya, terjadi salah satunya karena para petani sebagai peminjam mengalami gagal panen. Perkembangan regulasi Apa yang dialami oleh Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Cina. Sebelum 2015, Cina mengambil pendekatan yang lunak terhadap layanan tekfin pinjam-meminjam untuk mengakselerasi praktik baru dan inovatif. Namun, pada 2015, ledakan tekfin pinjam-meminjam menghadirkan banyak masalah. Pemerintah Cina terpaksa mengambil tindakan seperti pembatasan jumlah perusahaan tekfin pinjam-meminjam, peninjauan kembali perizinan dan persyaratan, dan pembatasan perilaku berisiko oleh peminjam dan pemberi pinjaman. Berbeda dengan Cina daratan, Hong Kong menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati melalui regulatory sandbox. Aturan ini memungkinkan perusahaan tekfin untuk menguji coba layanan dan produk mereka di ekosistem terbatas, sebelum meluncurkannya ke masyarakat luas. Otoritas keuangan dan perusahaan kemudian dapat menilai risiko dari layanan dan produk tersebut dari berbagai perspektif sehingga upaya mitigasi risiko dapat direncanakan dengan baik. Pemerintah Indonesia sudah memiliki peraturan serupa sebagai landasan inovasi tekfin yaitu POJK 13 / tentang Inovasi Keuangan Digital Di Sektor Jasa Keuangan. Ada juga Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Regulatory sandbox yang diterapkan OJK ini bertujuan untuk memastikan penyelenggara inovasi keuangan digital memenuhi beberapa kriteria. Di antaranya adalah inovatif, berorientasi ke depan, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, mendukung inklusi dan literasi keuangan, dapat diintegrasikan pada layanan keuangan yang telah ada, memperhatikan aspek perlindungan konsumen dan data, dan menggunakan pendekatan kolaboratif. Dengan adanya landasan hukum ini, pemerintah seharusnya bisa menilai dan mengevaluasi inovasi-inovasi tekfin lebih baik lagi. Masalah tekfin apa yang berpotensi terjadi di Indonesia? Penggunaan tekfin seperti perangkat teknologi yang berbasis algoritme AI, pemelajaran mesin, dan sains data memiliki konsekuensi merugikan jika tidak dikelola dengan baik dan didukung oleh regulasi yang jelas. Penggunaan sistem algoritme ini berpotensi melanggar aspek-aspek etika seperti privasi, bias, dan akuntabilitas. Perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan data-data pribadi dan rahasia dari pelanggan mereka harus berhati-hati mengelola, menganalisis dan menjaga keamanannya. Kecerobohan perusahaan bisa menimbulkan masalah kebocoran data dan profiling yang tidak seharusnya bias. Profiling merujuk pada penggunaan algoritme untuk menilai atau memprediksi aspek-aspek pribadi seperti perilaku, keadaan ekonomi, kesehatan, kepribadian, preferensi–biasanya untuk menentukan layak tidaknya seseorang menerima pinjaman. Penggunaan algoritme AI untuk menentukan apakah calon debitor memiliki potensi gagal atau sukses bayar, juga berpotensi bias–baik karena datanya maupun algoritmenya. Bias ini dapat memperburuk ketimpangan kelompok mayoritas dengan kelompok minoritas karena kurangnya representasi data mereka. Di Indonesia, bias dalam penggunaan algoritme layanan tekfin ini memang belum terliput oleh media dan menjadi kasus. Namun, di Amerika Serikat, kasus ini sudah terjadi. Studi yang dilakukan oleh University of California, Berkeley terhadap lembaga pemberi pinjaman, baik daring maupun luring memperlihatkan bahwa mereka cenderung membebankan suku bunga yang lebih tinggi kepada peminjam dari ras Afrika-Amerika dan Latin. Sebab, sistem algoritme dilatih dengan data yang bias dan tidak seimbang data ras kulit putih yang bisa dianalisis secara digital lebih banyak dari data ras Afrika-Amerika dan Latin. Studi lain di sektor asuransi menunjukkan adanya bias terhadap kelompok minoritas dan gender dalam penetapan premi asuransi. Bias juga bisa terjadi karena adanya variabel proksi yang membuat algoritme AI melakukan diskriminasi. Variabel proksi punya korelasi dengan variabel lain, terutama yang bersifat pribadi atau yang seharusnya diproteksi ras, gender, agama, dan lain sebagainya. Karena korelasinya kuat, variabel proksi bisa saja mengungkapkan atau memprediksi data privasi seseorang ketika digunakan untuk melatih AI. Misalnya, kode pos di area tertentu bisa mengungkap apakah seseorang merupakan ras atau etnik tertentu. Jika tidak dikelola dengan saksama, bias akan mengakibatkan diskriminasi digital di antara kelompok masyarakat. Mitigasi risiko tekfin Dalam menjelajahi potensi tekfin, pemerintah dan perusahaan perlu memperhatikan empat dimensi kritis, yaitu tata kelola, etika, hukum, dan dampak sosial. Informasi yang dihasilkan dari sistem algoritme harus bisa dijelaskan explainable. Proses pengambilan keputusan oleh sistem itu juga harus transparan. Sebab, jika terjadi masalah hukum, mekanisme penjelasan dan transparansi ini menjadi bukti untuk menentukan bagaimana permasalahan sistem algoritme ini harus diselesaikan. Sebagai contoh, jika terjadi bias yang mengakibatkan seorang nasabah mendapatkan diskriminasi dan berdampak ekonomi, sistem peradilan harus bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana mekanisme penyelesaian hukum dan kompensasi harus dilakukan. Di sisi teknis, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk memitigasi resiko etika dan bias di algoritme. Contohnya dengan penggunaan teknik mitigasi bias algoritme AI; dokumentasi tata kelola dan analisis data seperti transparansi dalam pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan dataset untuk melatih algoritme AI; juga antisipasi mengenai kemungkinan bias-bias yang bisa terjadi karena penggunaan algoritme seperti prediksi, klasifikasi, dan klusterisasi. Di sisi regulasi, pemerintah harus berfokus kepada mitigasi risiko teknologi, perlindungan terhadap konsumen, dan aturan yang ketat terhadap penggunaan sistem algoritme. Uni Eropa, misalnya, sedang mengajukan usulan undang-undang kecerdasan buatan untuk menjamin kepastian hukum penggunaan teknologi yang berbasis algoritme. Alih-alih memperkuat keuangan inklusif, pengabaian aspek tata kelola, etika, hukum, dan dampak sosial bisa memicu kesenjangan sosial. Warga negara juga bisa kehilangan kesempatan mendapatkan layanan keuangan yang lebih baik. PT XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya sebagai distributor langsung untuk atap baja ringan. PT. XYZ menjual asesoris untuk pembuatan atap, dinding dan lantai bangunan, bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan atap baja ringan dan asesorisnya adalah zincalume. Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Jasa Adalah Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa Jasa Adalah Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa Pada dasarnya, ada banyak sekali pengertian dari jasa. Jika kita merunut pada KBBI atau Kamus Besar bahasa Indonesia, jasa adalah perbuatan baik atau berguna. Artinya, jasa adalah perbuatan baik yang berhubungan dengan penilaian seseorang, negara, ataupun instansi tertentu. Sedangkan jika kita merunut pada Wikipedia, maka jasa adalah pelayanan dalam hal ilmu ekonomi, namun pelayanan ekonominya akan melibatkan beberapa interaksi ataupun hubungan dengan konsumen atau bisa juga dengan berbagai barang yang lebih bersifat kepemilikan dan juga memiliki. Nah, agar lebih jelas lagi, mari kita bahas secara lebih mendalam tentang pengertian, jenis dan strategi pemasaran suatu perusahaan jasa di bawah ini. Pengertian Jasa Adalah Secara umum, jasa adalah suatu kegiatan ataupun tindakan yang tidak berwujud, tidak bisa diraba, namun bisa diidentifikasi, direncanakan dan dilakukan untuk memenuhi suatu permintaan dan juga kepuasan pelanggan. Arti lain dari jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan adanya berbagai interaksi dengan konsumen atau dengan berbagai barang milik, namun tidak terjadi kegiatan pindah kepemilikan. Di dalam proses menghasilkan jasa, maka bisa menggunakan ataupun memanfaatkan barang yang berwujud. Walaupun dalam menghasilkan jasa memerlukan barang berwujud, namun tidak akan terjadi pemindahan hak milik atas suatu barang tersebut. Baca juga Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Mencuri Ide Bisnis Anda? Pengertian Jasa Menurut Para Ahli 1. Christian Gronross Christian Gronross menjelaskan bahwa jasa adalah suatu proses yang didalamnya terdiri dari serangkaian kegiatan intangible yang umumnya terjadi pada kegiatan interaksi antar pelanggan dan juga karyawan jasa dan atau sumber daya barang, fisik, atau sistem penyedia jasa yang disediakan untuk mengatasi masalah pelanggan. 2. Philip Kotler Philip Kotler berpendapat bahwa jasa adalah seluruh tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lainnya secara prinsip intangible dan tidak mengakibatkan adanya perpindahan kepemilikan apapun. Proses produksinya ini bisa terkait dan juga bisa tidak terkait pada sebuah produk fisik. 3. Adrian Payne Menurut Adrian Payne, jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang terdiri dari berbagai elemen intangible yang berkaitan dengannya, yang juga melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen ataupun dengan berbagai barang milik, tapi tidak akan terjadi perpindahan kepemilikan. 4. Djaslim Saladin Saladin menerangkan bahwa jasa adalah seluruh kegiatan ataupun manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lainnya dan pada dasarnya tidak memiliki wujud dan tidak akan menghasilkan suatu kepemilikan. 5. Ratih Hurriyati Ratih berpendapat bahwa jasa adalah suatu kegiatan ekonomi dengan output selain produk dalam hal pengertian fisik, dikonsumsi dan juga diproduksi pada waktu yang bersamaan, mampu memberikan nilai tambah, dan secara prinsip tidak berwujud untuk pelanggan pertamanya. Baca juga Proses Bisnis Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contohnya Ciri-Ciri Jasa Suatu layanan jasa mempunyai beberapa karakteristik dan juga ciri-ciri tertentu yang mampu membedakannya dengan produk lain. Adrian Payne menjelaskan bahwa ada empat jenis karakteristik dan ciri-ciri jasa, yaitu 1. Tidak Memiliki Wujud Intangibility Ciri yang paling pertama dari jasa adalah tidak memiliki wujud atau bentuk Intangible. Artinya, produk yang berbentuk jasa pada dasarnya sifatnya adalah abstrak karena tidak bisa dilihat, dirasakan, ataupun disentuh sama seperti halnya pada suatu barang fisik. 2. Berubah-Ubah Variability Jasa adalah suatu unjuk kerja yang sifatnya heterogenitas. Selain itu, jasa juga sangat mudah berubah, tergantung pada kapan, dimana, dan pada siapa jasa itu dikerjakan. Untuk itu, tidak ada hasil jasa yang sama, walaupun dilakukan oleh satu orang yang sama. 3. Tidak Dapat Dipisahkan Inseparability Biasanya, produk dengan bentuk jasa bisa dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang bersamaan, dengan adanya partisipasi dari konsumen pada prosesnya. Artinya, konsumen harus ada pada tempat jasa yang diminta dan juga melihat ataupun ambil bagian dari kegiatan jasa tersebut. 4. Mudah Lenyap Perishability Produk jasa tidak akan bisa dijual kembali, disimpan, ataupun dikembalikan pada produsen jasa yang mana ada orang yang membelinya. Sehingga, jasa adalah suatu produk yang lebih mudah lenyap dan tidak akan bisa bertahan lama. Baca juga Pengertian Industri Kreatif dan Contoh Industri Kreatif di Indonesia Jenis-Jenis Jasa Pada dasarnya, ada banyak sekali jenis jasa yang ada di tengah-tengah kita. Tapi, secara garis besar, jenis-jenis jasa ini bisa dibedakan pada beberapa jenis, yaitu Jasa Perawatan Pribadi, beberapa hal yang termasuk dalam jenis jasa ini adalah pijat, perawatan kecantikan, salon binatu pakaian, dll. Jasa Perumahan, beberapa hal yang termasuk dalam jenis ini adalah apartemen, rumah tinggal, kamar hotel, kost, dll. Jasa Komunikasi, beberapa hal yang termasuk dalam jenis jasa ini adalah telepon, internet, telegram, komputer, dll. Jasa Usaha Rumah Tangga, beberapa hal yang termasuk dalam jenis jasa ini adalah jasa perbaikan rumah, tukang kebun, air minum, dll. Jasa Transportasi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini adalah taxi, pengiriman barang, angkut barang, dan sewa mobil. Jasa Rekreasi dan Hiburan, beberapa hal yang masuk dalam jenis jasa ini adalah tempat wisata, taman bunga, tempat hiburan, kebun binatang, dll. Jasa Bisnis dan Profesi lainnya, beberapa hal yang termasuk dalam jenis jasa ini adalah jasa akuntan, jasa hukum, jasa pemasaran, dll. Jasa Asuransi, Bank dan Finansial, beberapa hal yang mencakup jenis jasa ini adalah asuransi, perbankan, kredit, perpajakan, dll. Baca juga Technopreneur Pengertian, Contoh, Tujuan, dan Cara Menjadi Technopreneur Contoh Jasa Terdapat banyak sekali contoh jasa yang ada disekitar kita. Berdasarkan pada beberapa jenis jasa yang sudah kita sebutkan di atas, beberapa contoh jasa adalah sebagai berikut Jasa transportasi barang/ penumpang Jasa pengiriman barang Jasa fotografi Jasa pariwisata Jasa penerjemah Jasa potong rambut Jasa penulis artikel Jasa penyewaan mobil Jasa pemasaran online Jasa desain interior Jasa penginapan Jasa bengkel kendaraan Jasa renovasi rumah Jasa fotocopy Jasa cuci kendaraan mobil/ motor Jasa perawatan AC Jasa wedding organizer Jasa kebersihan cleaning service Jasa perawatan dan perbaikan komputer Baca juga Pengertian Produk Jenis, Tingkatan, dan Konsep Produksi Menurut Ahlinya Dimensi Kualitas Jasa 1. Keandalan Reliability Keandalan adalah suatu kemampuan individu maupun perusahaan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan secara lebih terpercaya dan akurat. Kinerjanya harus sesuai dengan harapan pelanggan, yang artinya badan tersebut harus tepat waktu dan memberikan pelayanan yang sama pada setiap pelanggan tanpa adanya kesalahan. 2. Jaminan Assurance Jaminan adalah suatu pengetahuan, kesopansantunan, dan juga kemampuan para pekerja perusahaan guna meningkatkan rasa percaya pada para pelanggan pada perusahaan. Hal ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu komunikasi, kredibilitas, keamanan, sopan santun, dan juga kompetensi. 3. Bukti langsung Tangible Bukti langsung adalah kemampuan sebuah perusahaan atau perorangan dalam hal menunjukan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan juga kemampuan sarana serta prasarana fisik perusahaan dan juga keadaan lingkungan disekitarnya adalah suatu bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan jasa. 4. Empati Empathy Empati adalah suatu perhatian tulus dan juga bersifat individual atau pribadi yang diberikan ke pelanggan sebagai upaya untuk memahami apa yang pelanggan inginkan. Yang mana suatu perusahaan diharapkan mempunyai pengertian dan juga pengetahuan tentang pelanggan, memahami keperluan pelanggan secara lebih spesifik, dan juga mempunyai waktu pengoperasian yang nyaman untuk pelanggan. 5. Daya Tanggap Responsiveness Daya tanggap adalah suatu kemampuan dalam membantu dan juga memberikan pelayanan yang cepat dan juga tepat pada pelanggan dengan cara menyampaikan informasi secara jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa memberikan adanya alasan yang jelas akan menyebabkan persepsi negatif dalam segi kualitas pelayanan. Baca juga 10 Contoh Wirausaha dengan Modal Kecil namun Untung Besar Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa 1. Pemasaran Eksternal External Marketing Strategi pemasaran seperti ini dikenal dengan sebutan 4P atau product, price, promotion dan place. 2 Pemasaran Internal Internal Marketing Pemasaran jasa pada jenis ini tidak hanya sekedar pemasaran eksternal 4P saja, namun juga harus diiringi dengan adanya peningkatan kualitas ataupun keterampilan pada personil yang ada di dalam perusahaan. Selain itu, diperlukan juga kekompakan ataupun suatu tim yang tangguh dari personil yang terdapat di dalam perusahaan, terutama dalam hal menghadapi pelanggan, sehingga akan memberikan kesan yang meyakinkan. 3. Pemasaran Interaktif Interaktif Marketing Kepuasan pelanggan tidak hanya berada pada mutu jasa saja, namun juga harus bisa digabungkan dengan peningkatan kualitas layanan agar bisa semakin meyakinkan pelanggan. Baca juga Bahan Baku Adalah Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhinya Penutup Demikianlah penjelasan dari kami tentang jasa. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa jasa adalah jasa adalah suatu kegiatan ataupun tindakan yang tidak berwujud, tidak bisa diraba, namun bisa diidentifikasi, direncanakan dan dilakukan untuk memenuhi suatu permintaan dan juga kepuasan pelanggan. Jika Anda adalah salah satu pebisnis perusahaan jasa, maka Anda harus bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar bisnis Anda bisa terus bersaing di pasar yang saat semakin ketat. Selain itu, Anda juga harus mengelola keuangan dan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran secara tepat dan rapi. Bila Anda kesulitan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Aplikasi akuntansi ini akan membuat pekerjaan akuntansi dan seluruh hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan bisa diselesaikan dengan mudah, cepat, dan efisien. Selain itu, fiturnya yang lengkap juga akan semakin mempermudah Anda dalam menjalankan bisnis. Bagaimana, tertarik dengan Accurate Online? Anda bisa langsung mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 2 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load linkSebagaiproses, sistem, struktur, dan aturan yang memberikan suatu nilai tambah bagi perusahaan good coporate governance memiliki prinsip- prinsip sebagai berikut : a. Fairness (keadilan) Keadilan adalah kesetaraan perlakuan dari perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya. Dalam hal
Profesiprofesi akuntansi yang dikenal dewasa ini adalah sebagai berikut. 1. Akuntan Publik adalah akuntan yang bekerja dengan membuka kantor akuntan publik (KAP) yang memberikan pelayanan kepada perusahaan dalam bidang audit, penyusunan sistem akuntansi dan jasa lainnya secara independen. 2.ZoSQ7CM. 95 146 191 379 49 462 300 454 61