Perbincanganseputar isu politik menjelang hajatan demokrasi Manggarai Timur akir-akir ini seakan menjadi isu utama, mulai dari diskusi di meja makan hingga di media-media social. Dari diskusi yang berkembang di kalangan masyarakat Manggarai Timur hingga hari ini, tampak paket pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur yang saat
Laporan Reporter Robert Ropo BORONG - Program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke-116 Tahun 2023 untuk pembangunan Cross Way di sungai Wae Musur Nanga Lanang, Desa Bea Ngencung yang menghubungkan jalan lintas selatan Sok-Wae Care yang dikerjakan oleh Kodim 1612 Manggarai resmi ditutup. Pekerjaan pembangunan cross way kerjasama TNI dan Pemda Manggarai Timur dengan menerjunkan ratusan personil TNI bersama masyarakat tiga desa yakni Desa Bea Ngencung, Lidi dan Desa Satar Lenda ini berlangsung selama sebulan dari tanggal 10 Mei-8 Juni 2023. Upacara penutupan TMMD ini berlangsung di lapangan bola sepak Purang Mese, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kamis 8 Juni 2023. Upacara penutupan TMMD ini ditandai dengan apel bersama dan pemukulan gong oleh Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang. Baca juga Harga Beras di Manggarai Timur Rp per Kilogram, Herman Kodi Petani Lagi Panen Raya Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Manggarai Timur Agustinus Tangkur, Dandim 1612 Manggarai, Letkol Arh Drian Priyambodo, Sekda Manggarai Timur, Ir Boni Hasudungan Siregar, Wakapolres Manggarai Timur, Kompol Mateus Cono, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat Rana Mese Maria Anjelina Teme, Pemdes, dan tokoh masyarakat. Pantauan terlihat kedatangan Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Korcap REM 161 PD IX/Udayana Ina Febrie Buyung Sikumbang didampingi Dandim 1612 Manggarai, Letkol Arh Drian Priyambodo disambut secara adat Manggarai kepok. Selanjutnya Danrem Brigjen TNI Febriel memimpin upacara apel penutupan TMMD itu. Dalam kesempatan ini juga Brigjen TNI Febriel memukul gong dan melepas pita dari perwakilan anggota dan penandatanganan naskah serah terima oleh Dandim Manggarai Dandim 1612 Manggarai, Letkol Arh Drian dan Sekda Boni. Dalam memimpin apel tersebut, Brigjen TNI Febriel juga membacakan amanat penutupan TMMD dari Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Baca juga Harga Beras di Manggarai Timur Rp per Kilogram, Herman Kodi Petani Lagi Panen Raya Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto menerangkan, prioritas dari Program TMMD adalah daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin/tertinggal, terpencil/terisolir, perbatasan/pulau-pulau kecil terluar dan daerah kumuh perkotaan serta daerah yang terkena bencana. Program TMMD ini bertujuan membantu Pemda Kabupaten/Kota dalam percepatan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sasaran fisik maupun non fisik, memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka menyiapkan Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara serta mewujudkan ketahanan wilayah yang semakin mantap guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Panglima Mayor Jenderal TNI Sonny juga menekankan pasca pelaksanaan TMMD yakni Pertama, pertahankan semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat, selalu hadir di tengah- tengah masyarakat dengan membantu menyelesaikan permasalahan dan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat. Jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak manapun yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa serta jaga keutuhan NKRI.
TradisiWai Doka dan Kelong Khas Manggarai Timur Tampil Saat Penutupan Bhayangkara Cup I Waelengga. Masyarakat desa Mbengan, Manggarai Timur, NTT punya tradisi bernama Wai Doka dan Kleong yang terus dilestarikan hingga kini. 25/07/2022, 18:38 WIB. Dampek, Vox NTT- Partai perempat final Turnamen Bupati Cup VI Manggarai Timur yang berlangsung di Dampek, Kecamatan Lamba Leda Utara berakhir, Kamis 04/08/2022. Dalam pertandingan perempat final itu ada 4 tim kecamatan yang sudah memastikan tiket ke semifinal, yakni Rana Mese, Lamba Leda Selatan, Borong dan Kota Komba. Rana Mese lolos ke semifinal setelah mengalahkan tim tuan rumah Lamba Leda Utara dengan skor tipis 1-0. Sedangkan Lamba Leda Selatan lolos ke semifinal setelah sukses menundukan Sambi Rampas melalui drama adu penalti. Kemudian Borong lolos ke semifinal setelah mengalahkan Elar Selatan dengan skor 3-1. Lalu pada pertandingan terakhir Kota Komba lolos ke semifinal setelah mengalahkan Lamba Leda 4-3 melalui pertandingan dramatis. Menariknya, 4 tim yang lolos ke semifinal ini merupakan tim yang berstatus runner up grup, bukan juara grup. Meski prediksi pencinta si kulit bundar lebih banyak menjagokan juara grup, tim runner up pun ternyata mampu berbicara banyak di partai 8 besar itu. Rana Mese misalnya, tim yang berstatus runner up grup C ini berhasil mengalahkan tim tuan rumah yang berstatus juara grup A dan lolos ke semifinal. Demikian Lamba Leda Selatan yang berstatus runner up grup D berhasil mengalahkan juara grup B Sambi Rampas dan lolos ke semifinal. Kemudian Borong yang berstatus runner up grup A berhasil mengalahkan juara juara grup C Elar Selatan dan lolos ke semifinal. Lalu, tim Kota Komba yang berstatus runner up grup B berhasil mengalahkan juara grup D Lamba Leda dan lolos ke semifinal. Lolosnya keempat tim runner up itu diperjuangkan melalui pertandingan dramatis. Mereka pun mampu membalikan prediksi pencinta si kulit bundar. Sebut saja pertandingan dramatis antara Sambi Rampas VS Lamba Leda Selatan. Banyak para pencinta si kulit bundar lebih menjagokan Sambi Rampas dalam pertandingan itu. Pertama, Sambi Rampas datang dengan berstatus juara grup B. Kedua, Sambi Rampas lebih diuntungkan dari dukungan suporter. Ketiga, Sambi Rampas punya banyak pemain mumpuni yang berkiprah ke luar. Demikian pun tuan rumah Lamba Leda Utara. Pertama, tuan rumah datang dengan status juara grup A. Kedua, tuan rumah bermain di tanah sendiri. Ketiga, tuan rumah didukung dengan suporter yang banyak. Keempat, tuan rumah punya pemain-pemain hebat. Tetapi hasilnya sungguh di luar prediksi. Kedua tim yang berpusat di pantai utara itu harus menguburkan impian mereka melangkah ke semifinal. Menanggapi itu, Pelatih Sambi Rampas, Warka Jaludin mengatakan, pihaknya menerima dengan lapang dada hasil pertandingan yang diraih anak asuhnya. Meski belum mampu melangkah ke babak semifinal ia merasa puas dengan penampilan skuad Sambi Rampas di partai 8 besar itu. “Kami sudah menampilkan yang terbaik, kendati hasilnya belum memuaskan. Terima kasih untuk dukungan suporter Sambi Rampas dari awal pertandingan sampai pada hari ini. Semoga di turnamen berikutnya kami bisa tampil yang lebih baik lagi,” kata Warka. Sementara itu, Kapten Sambi Rampas, Kaizz Finanda menyampaikan permohonan maaf untuk seluruh tim dan suporter karena belum mampu membawa timnya melangkah lebih jauh. “Terima kasih dukungan selama kami bertanding. Para suporter maaf yah kami belum bisa membawa Sambi Rampas ke babak selanjutnya,” tulis kaizz dalam unggahan storinya. Kontributor Berto Davids Editor Ardy Abba LabuanBajo, Vox NTT- Perkuat sinergitas dan juga terciptanya Keamanan kantor Imigrasi Labuan Bajo melaksanakan pembentukan dan Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) di Wilayah Manggarai Timur dengan menggandeng unsur APH dan perangkat daerah, Kamis (21/07/2022). Sebagai Narasumber pada TIMPORA Manggarai Timur hari ini *Oleh Frans Bukardi, SS Sejuh ini, Covid-19 telah menimbulkan dua sisi dampak sekaligus, baik yang positif, maupun negatif. Yang positif misalnya percepatan literasi digital masyarakat. Era baru serba “online” atau “daring” merambah ke semua sektor kehidupan. Budaya ini menggantikan pola lama serba manual “face to face procedure. Pelayanan barang dan jasa, lebih mudah, cepat dan dekat. Semua ada di ujung jari dan layar android. Namun, di balik itu, terdapat pula kekurangannya. Salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini adalah Pariwisata. Banyak pekerja usaha-usaha jasa pariwisata yang dirumahka dan beralih profesi. Tingkat hunian hotel menurun. Anggaran belanja pembangunanpun tersedot untuk upaya penanggulanagan dampak pandemi agar terkendali. Pertumbuhan ekonomi di setiap negara dihitung ulang. Jutaan orang di seluruh dunia meninggal. Selama dua tahun ini warga dunia menghabiskan hari-hari mereka untuk belajar, belanja, bekerja, berbisnis dari rumah. Semua, harus membiasakan diri dengan kehidupan “new normal” yang cenderung membosankan. Masyarakat dipakasa menerima kehidupan baru ini demi keselematan diri dan sesama. Masih menarikkah membicarakan sektor pariwisata ini di tengah pandemi dan pascaCovid-19? Tulisan ini adalah sari pemikiran penulis saat menjadi salah satu peserta pada kegiatan Seleksi Calon Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2021. Hemat penulis, ide ini layak didiskusikan dan dikritisi feed back. Ini terutama karena fungsi dan peran sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah. Tiga Keprihatinan Bersama Keprihatinan dan perhatian serius seluruh komponen masyarakat daerah ini mesti mencakup tiga soal berikut. Pertama, Perpres Nomor 63 Tahun 2020. Menurut peraturan tersebut, Kabupaten Manggarai Timur masih dikategorikan daerah tertinggal bersama 62 kabupaten lainnya, termasuk 22 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tingkat perekonomian masyarakat, sumber daya masyarakat, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan dan aksesibilitas ternyata belum mengalami perubahan berarti dinyatakan tertinggal untuk pertama kalinya pada tahun 2015 Perpres No. 131 Tahun 2015. Berbeda dengan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, kini sudah meninggalkan status tertinggalnya. Kedua, kualitas Indeks Pembangunan Manusia masih berkategori sedang. Kabupaten Manggarai Timur masih berada pada peringkat ke-21 dari 22 kabupaten dan kota Se-Provinsi NTT atau hanya terpaut 0,85 dari kabupaten juru kunci Kabupaten Sabu Raijua atau naik 0,20 point dari tahun 2017. BPS NTT, 2020. Indikator-indikator sebagai parameter IPM diakui dunia internasional. UNDP selaku pencetus IPM ini meyakini bahwa daya beli masyarakat, umur harapan hidup dan lama pendidikan menjadi parameter kunci indikator keberhasilan pembangunan sebuah negara baca daerah; Ketiga, hasil survei Litbang Kemenpan-RB tahun 2020 menyebutkan bahwa Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu daerah kabupaten yang inovasinya di-disclaimer bersama dengan 55 kabupaten lainnya yang sebagian besar berada di wilayah Timur Indonesia edisi 18 Juni 2020. Tiga hal dimaksud menurut hemat penulis, mesti menjadi arah pergerakkan semua elemen yang ada di daerah ini. Kekuasaan-kekuasaan yang dimiliki elemen masyarakat Eksekutif, Legislatif dan Masyarakat seyogyanya diarahkan bersama-sama untuk mengurai, menemukan solusi, menghilangkan atau setidaknya meminimalisasi ketiga soal tersebut di atas. Karena itu, dibutuhkan langkah percepatan yang terukur dari segi waktu dan hasil pada setiap sektor pembangunan menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan. Penggerak Ekonomi Daerah Dalam rentang waktu 2019-2024, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penopang visi Sejahterah Kabupaten Manggarai Timur. Untuk mewujudkan visi itu dua misi yaitu pengembangan ekonomi unggulan berbasis pariwisata, menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan inovatif. Sasarannya yaitu pertumbuhan sektor jasa, lama kunjungan wisatawan, dan meningkatnya PAD sektor Wisata. Kebijakannya meliputi; 1. Pariwisata berbasis masyarakat melalui pola pembangunan Desa Wisata untuk meningkatkan pertumbuhan sektor jasa 2. Memperkuat daya saing melalui pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata, memperpanjang lama tinggal dan belanja wisatawan 3. Peningkatan pembangunan sarana prasaran umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran pariwisata. Fokus penulisan penulis pada upaya peningkatan jumlah, jenis maupun kualitas fasilitas umum dan fasilitas pariwisata pada obyek dan daya tarik wisata yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah usaha jasa, dan lama tinggal wisatwan yang akan datang berkunjung. Empat Klasifikasi ODTW Berdasarkan status kepemilikan, ODTW Kabupaten di Manggarai Timur dapat diklasifikasikan ke dalam 4 Empat kelompok kepemilikian, yaitu ODTW milik Pemerintah Daerah, milik orang per orang individu, milik komunitas atau masyarakat adat/suku, milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA, dan milik Dinas Kehutanan Propinsi NTT. Pola yang dipraktikkan selama ini berturut turut penyerahan atau peralihan hak milik dari indivu tertentu hibah atau dari masyarakat adat/suku, sertifikasi lahan, perencanaan master plan/detailed design dan terakhir pelaksanaan pembangunan fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata. Sertifikat lahan merupakan salah satu syarat daerah penerima DAK fisik bidang pariwisata. Hal ini dimaklumi sebab 62% sumber anggaran bidang pariwisata berasal dari DAK. Apakah pola pengalihan hak milik ini efektif diterapkan untuk 97% ODTW belum dikelola untuk pertumbuhan sektor usaha jasa, peningkatan jumlah kunjungan dan PAD sebagaiman indikator sasaran kebijakan yang telah ditetapkan? CBT, PAD dan PDRB Pilihan arah kebijakan pariwisata berbasis masyarakat CBT, menuntut perubahan paradigma pendekatan pola pengelolaan. Dalam pilihan pariwisata berbasis masyarakat, masyarakat adalah agen utama. Mereka tidak lagi obyek sasaran semata melainkan sebagai pelaku yang menjalankan juga fungsi manajerial mulai dari perencanaan hingga evaluasi kegiatan pariwisata. Setidaknya merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi bersama mereka. Dengan konsep ini Konsep ini, Penghasilan Asli Daerah PAD bukan merupakan satu-satunya sasaran akhir, melainkan Penghasilan Domestik Bruto atau penghasilan per kapita masyarakat di sekitar obyek atau suatu wilayah. Karena itu, parameter untuk mengukur kinerja bukan saja PAD, melainkan bertumbuh dan meningkatnya jumlah sektor usaha jasa pariwisata masyarakat, seperti warung makan, home stay, usaha ekonomi kreatif skala rumah tangga, dan usaha-usaha jasa pariwisata lainnya. Hal ini sejalan dengan indikator daya beli masyarakat dalam IPM atau indikator perekonomian masyarakat dalam mengukur kemajuan sebuah daerah. Merujuk pada dasar pemikiran ini, maka pola pengelolaan ODTW berdasarkan klasifikasi status kepemilikan ODTW berikut, dapat didiskusikan dan dipertimbangkan bersama untuk diaplikasikan dalam seluruh proses penyelenggaraan kepariwisataan di Kabupaten Manggarai Timur. 1. Pola Pengelolaan ODTW dengan Hibah Salah satu skema pengelolaan yang dapat dipertimbangkan adalah skema hibah. Skema pengelolaan hibah adalah peralihan hak atau kepemilikan atas barang baik dari pemerintah atau dari masyarakat ke pemerintah pilihan Skema hibah ini dapat diterapkan pada ODTW Budaya seperti Situs Sambilewa, Watunggene, atau situs Compang Riwu. ODTW Budaya diketahui masih dimanfaatkan dalam pelaksanaan berbagai ritus adat yang masih dipertahankan oleh komunitas adat setempat. Skema ini telah dipraktikan selama ini terhadap beberapa ODTW Budaya. Terhadap pola ini, dapat dipertimbangkan skema bagi hasil dari penyediaan dan pengelolaan beberapa fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibangun. 2. Pola Pengelolaan ODTW dengan Tukar Menukar Skema ini dapat diterapkan pada ODTW dengan status kepemilikan individu. Skema pengelolaan ini dilakukan dengan cara menukar barang tanah atau bangunan dengan nilai yang minimal sama. Model ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dari ODTW tertentu. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada lahan di beberapa ODTW seperti Permandian air panas Rana Roko, Liang Mbala. Tentu tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 3. Pola Pengelolaan dengan Pengadaan Tanah Skema ini dapat diterapkan pada ODTW milik individu atau komunitas adat. Penerapan skema ini dilakukan dengan pengadaan lahan pada ODTW tempat pembangunan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata. Hal ini sesuai dengan amanat PP No 19 tahun 2021. Dalam ketentuan itu disebutkan bahwa Pemda dimungkinkan untuk membeli tanah untuk kepentingan umum. Namun tetap mengacu pada kemampuan keuangan daerah. 4. Pola Pengelolaan ODTW yang berada pada kawasan Badan Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA dan atau Dinas Kehutanan dapat mempertimbangkan pola pemanfaatan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah. Skema pengelolaan dalam ketentuan dimaksud meliputi upaya pemanfaatan atau pendayaagunaan atas barang milik negara maupun daerah. Pilihannya meliputi sewa pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun serah guna dan bangun guna serah adalah skema pengelolaan yang bisa dinegosiasikan kepada pengelola maupun pengguna atau kuasa pengguna barang. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada beberapa ODTW yaitu Danau Rana Mese, Air Terjun Cunca Rede, dan Batu Kelamin di Puncak Gunung Poco Ndeki. Pelaksanaan pilihan pola pengelolaan ODTW ini perlu mendapatkan persetujuan bersama dengan legislatif daerah. Hal ini dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan ODTW. Perda itu akan menjadi dasar bagi eksekutif atau OPD teknis untuk menjalankannya. Tidak kala penting adalah peran serta masyarakat dalam mewujudkan cita cita yang ditetapkan pemerintah melalui kebijakannya. Memaksimalkan peran sektor pariwisata sebagai salah satu primadona PAD maupun PDRB daerah bukanlah pekerjaan muda. Dibutuhkan tenaga yang besar, inovasi, kreativitas, kerja sama lintas sektor, dan lintas kepentingan. Kolaborasi, sinergisitas, dan integrasi antar stakeholders sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor ini. Aksesibilitas yang memadai, sarana air minum dan jaringan listrik maupun jaringan internet adalah beberapa infrastruktur dasar yang dibutuhkan. Gelombang wisatawan menuju obyek dan daya tarik wisata pasca pandemi Covid-19 adalah peluang sekaligus tantangan yang mesti diraih. Opini ini adalah bentuk bakti penulis untuk memantik diskusi yang bisa melahirkan ide sekaligus semangat baru mencintai daerah ini dengan sepenuh hati. Keberadaan kita hari ini sebagai penyedia jalan bagi generasi daerah ini agar mereka tidak lagi menghadapi massalah yang sama di kemudian hari. Penulis adalah ASN pada Pemda Manggarai Timur
Kupang Vox NTT - Pemerintah Provinsi NTT telah resmi menetapkan tarif kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TNK) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sebesar Rp3,75 juta pada Senin (01/08/2022). Pascaditetapkan tarif masuk ke TN Komodo tersebut, Anggota DPRD NTT Yohanes Rumat ikut berkomentar.
No Result View All Result No Result View All Result No Result View All Result Dinas Nakertrans Provinsi NTT Sebut Tindakan Perekrut Calon AKAD Asal Matim Termasuk Indikasi TPPO Usai memeriksa berkas perusahaan dan calon AKAD Dinas Nakertrans menyebut jika praktik perekrut lapangan calon AKAD asal Matim termasuk dalam... Selengkapnya Batal Jadi Tenaga Kerja, Empat Gadis Asal Manggarai Timur Harus Ganti Rugi 24 Juta Sebelumnya, empat gadis ini direkrut oleh Erny perekrut AKAD PT Setia Prestasi Amandari di Manggarai Timur untuk menjadi ART di... Selengkapnya Gubernur NTT Didesak Segera Pecat Ferdi Tahu dari Kepala SMKN Wae Ri’i Ia menegaskan, orang yang sudah terbukti bersalah secara hukum tidak layak menjadi kepala sekolah. Selengkapnya SBY Sebut KPU dan Parpol akan Alami Krisis Terkait perubahan sistem pemilu, menurut SBY, ada tiga pertanyaan besar yang menjadi perhatian publik, mayoritas parpol, dan pemerhati pemilu. Selengkapnya Fraksi PAN Nilai Victory-Jos Gagal Capai Target Visi Misi Selain itu, memasuki akhir masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Fraksi PAN DPRD NTT mendesak pemerintah untuk segera... Selengkapnya Bupati SBD Disomasi, Warga Blokir Jalan Tuntut Ganti Rugi Lahan Aksi blokir jalan ini dilakukan karena belum ada kepastian ganti rugi lahan yang digunakan oleh Pemkab SBD. Selengkapnya Ironi! Krisis Terang di Lumbung Listrik Pikirannya kala itu campur aduk, antara penasaran akan manfaat hadirnya listrik dan bahagia karena segera bebas dari cengkeraman gelap gulita... Selengkapnya Gedung SDK Lewur Reyot, Begini Respons Pemkab Mabar Kepala SDK Lewur Berta Andung mengungkapkan, awalnya gedung itu dibuat secara swadaya oleh masyarakat untuk rumah guru komite. Namun, karena... Selengkapnya Empat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai 2024, Siapa Paling Layak? Sejumlah nama tersebut diperoleh melalui berbagai macam diskusi bersifat nonformal di berbagai tempat yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, para... Selengkapnya Paul Jemarus Sedih dan Berlinang Air Mata Setelah Lihat Sebaran Proyek di Manggarai Tahun 2023 Paul menganggap bahwa sebaran alokasi proyek di Kabupaten Manggarai tahun 2023 tidak merata lantaran ada banyak wilayah yang mesti mendapatkan... Selengkapnya
Ruteng Vox NTT- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Manggarai, Nusa Tenggara Timur, menggelar sosialisasi 'Tata Cara Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan Penerbitan Persetujuan Lingkungan' di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Kamis (28/07/2022). Acara sosialisasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari sejumlah perangkat daerah Kabupaten
Laporan Reporter Robert Ropo BORONG - Pemerintah Daerah Pemda Manggarai Timur menggelar big event atau even besar Festival Kopi Lembah Colol. Festival Kopi Lembah Colol ini resmi dilaunching bertempat di Ruang Rapat Bupati Manggarai Timur, Selasa 6 Juni 2023. Sekda Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan atau Parbud Manggarai Timur Rofinus Hibur Hijau, melaunching Festival ini dengan memukul gong lima kali. Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, SH., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Boni dalam kesempatan itu, mengatakan, upaya pembagunan pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baca juga 11 Agenda Akan Digelar dalam Festival Kopi Lembah Colol 2023 di Ulu Wae Matim, Ini Rinciannya Meskipun demikian, ada banyak kritik bahwa dalam pengembangan kepariwisataan, pemerintah lebih fokus pada agregat pertumbuhan ekonomi semata, sementara peningkatan kesejehteraan masyarakat lokal terabaikan. Dalam banyak penelitian ditemukan bahwa agregat pertumbuhan ekonomi tidak selalu berjalan linear dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, praktik penyelengaraan pariwisata juga cenderung tidak memberikan masyarakat lokal ruang untuk ikut berpartisipasi. Dampaknya adalah hak-hak dan kondisi sosial budaya masyarakat lokal tidak terakomodir dalam pengambilan kebijakan. Atas dasar itu, perlu dipikirkan suatu model pembangunan pariwisata yang menempatkan masyarakat lokal sebagai basis utama. Salah satu model pembangunan pariwisata yang selaras dengan itu adalah konsep pariwisata berbasis masyarakat. Dalam konsep pariwisata berbasis masyarakat, praktik kepariwisataan dijalankan sepenuhnya dari, oleh dan untuk masyarakat lokal. Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur mengadopsi konsep pariwisata berbasis masyarakat sebagai dasar dari arah pembangunan pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur sebagaimana yang termaktub dalam misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, terutama pada misi kedua yakni 'Mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian organik, pariwisata berbasis komunitas, industri kecil, koperasi dan usaha menengah dan kecil masyarakat'. Sebagai penjabaran teknis dari konsep pariwisata berbasis masyarakat tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sampai dengan Tahun 2022 telah menetapkan 12 desa wisata. Dari 12 Desa Wisata tersebut, ada dua Desa Wisata yang berada di Kawasan Lembah Colol, yaitu Desa Wisata Colol dan Desa Wisata Ulu Wae. Bupati Agas juga menerangkan terkait sejarah Kopi Colol. Kawasan lembah Colol sejak lama telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di NTT maupun Indonesia. Pengakuan terhadap kualitas kopi Colol memiliki riwayat historis yang panjang. Pada tahun 1937, Pemerintah kolonial Belanda mengadakan sayembara 'Pertandingan Keboen'. Sayembara ini merupakan kontes perkebunan kopi. Pada ajang tersebut, kopi lembah Colol berhasil keluar sebagai pemenang. Sebagai penghargaan, Pemerintah Kolonial Belanda menghadiahkan Bendera Kerajaan Belanda dan perangkat alat pertanian. Bukti penghargaan berupa Bendera dan perangkat pertanian tersebut masih ada sampai sekarang. TiwuCewe, Wisata Danau Tersembunyi di Manggarai Timur NTT. Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa memaparkan, pariwisata di Manggarai Timur saat ini masih sebatas rintisan dengan menetapkan beberapa desa wisata. Sebab, Manggarai Timur belum dijadikan tujuan wisata dari wisatawan, baik sesama orang lokal, nusantara, maupun mancanegara. Oleh Yohanes A. Loni Gubernur Nusa Tenggara Timur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur pada Sabtu 22/05/2021. Kunjungan Gubernur Viktor Laiskodat dan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas seharusnya menyadari bahwa kabupaten itu mempunyai potensi yang cukup untuk menopong pembangunan, terutama dari segi sumber daya alam sebagai dasar pemasukan pendapatan asli daerah PAD. Kopi identik dengan Manggarai Timur. Aroma kopi menjadi ikon komoditi unggulan di wilayah itu. Hampir kopi menyebar merata di Lamba Leda, Borong, Kota Komba, Elar, dan Poco Ranaka. Seperti pepatah di sini ada kopi, di sana ada kopi’. Di mana-mana ada tanaman kopi kecuali wilayah pesisir pantai seperti Sambi Rampas. Maka syair danding manga kopi manga doi’ ketika ritual hang woja weru’, dhasa jawa nguzha” bagi orang Rongga atau ritual syukur lainnya hanya mau menunjukkan kepada publik betapa membanggakan pemilik tanaman kopi itu. Berkenan dengan pengesahan UU No. 36 Tahun 2007, tanggal 17 Juli 2007 tentang pembentukan Kabupaten Manggarai Timur kita wajib merenungkan keharuman kopi Manggarai Timur agar tetap menyengat menusuk hidung. Sebab tanaman kopi tidak saja menjadi penyangga ekonomi keluarga, tetapi sekaligus economics historic-nya Manggarai Timur. Kopi di Manggarai Timur tidak disebutkan secara jelas muasal komoditi andalan tanah mbate lerong dise empo itu. Hampir pasti campuran tangan para misionaris asinglah yang memperkenalkan tanaman kopi itu. Alhasil, sejak tahun 1920 kopi sangat populer di kawasan Gelarang Colol, Kecamatan Poco Ranaka. Aroma Kopi Colol pulalah penyihir simpati Pemerintahan Belanda, sehingga pada tahun 1937 memberi penghargaan kepada Bernadus Ojong sebagai pemenang perlombaan kebun kopi Arabika. Hingga kini penghargaan berupa bendera masih tersimpan di rumah Rudolf Ronco. Pada bendera ukuran 160×2000 senti meter itu bertuliskan “Pertandingan Keboen 1937”. Angka ini ditulis di atas gambar pucuk kopi Manggarai dalam bentuk setengah lingkaran. Jadi hampir pasti, daerah Colol sudah dikenal sebagai penghasil kopi sejak zaman kolonial Belanda. Pemberian bendera itu merupakan simbol pengakuan terhadap Colol sebagai penghasil kopi yang secara nyata di wilayah Manggarai Timur. Manggarai Timur menjadi terkenal karena adanya kopi. Bahkan aroma kopi Colol, misalnya, memberi getah rasa sejajar dengan kopi Ermera di Timor Leste atau kopi Liwa di Lampung. Menyadari besarnya tanaman kopi di Manggarai Timur pemerintahan Bupati Agas Andreas perlu adanya perhatian serius pengembangan tanaman kopi menjadi idola. Manggarai Timur juga merupakan daerah penghasil kopi tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di NTT. Potensi kopi terbesar di Kecamatan Lamba Leda Raya, Borong, Kota Komba, dan Elar. Kawasan bagian timur itu juga merupaka penghasil kemiri, vanili, dan berbagai jenis tanaman perdagangan lainnya. Penyebaran areal kopi maupun kemiri cukup rata di seluruh kecamatan. Tentu saja sumber daya alam itulah menjadi tumpuan harapan rakyat Kabupaten Manggarai Timur. Dalam konteks inilah mengapa Kabupaten Manggarai Timur harus berdiri otonom. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat hadir di Colol, Manggarai Timur Foto Biro Humas Pemprov NTT Ada beberapa pristiwa sejarah sebagai rentetan agenda kemasyarakatan di balik hadirnya Kabupaten Manggarai Timur. Pada tanggal 6 Desember 2007 di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur ramai dengan bunyi gong gendang mengiringi para penari untuk menjemput tamu pejabat Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat dan para calon pejabat Kabupaten Manggarai Timur. Di hari yang penuh gembira dan ceriah itu, ada acara syukur atas peresmian Kabupaten Manggarai Timur. Anugerah Tuhan harus disyukuri dalam bentuk misa kudus yang dipimpin oleh Uskup Ruteng ketika itu, Mgr. Eduardus Sangsun, SVD Alm-Red. Kopi Colol Bupati Kabupaten Manggarai Timur Matim Agas Andreas menyebutkan bahwa kopi colol memiliki kontribusi besar bagi daerah Manggarai Raya yakni Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur. Menurut Agas kontribusi bagi daerah Manggarai, mempromosikan Kopi Colol beserta narasinya dan mendesainnya dengan tampilan sachet sekaligus bersedia sebagai marketingnya. Lebih lanjut menurut Agas Andreas Kopi Colol memiliki cerita tersendiri di tempat ini yang tentunya dinarasikan untuk menumbuhkan minat bagi para wisatawan berkunjung ke tempat ini dan menikmati kopi tersebut. Ditambahkan lagi bahwa proses pemasaran Kopi Colol ini, pihaknya dapat memanfaatkan Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Mabar sebagai daerah destinasi wisata super premium. Dengan memanfaatkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium, maka Kopi Colol perlu didesain dalam bentuk sachet dan bersedia menjadi marketing untuk memasarkan kopi ini diseluruh hotel di sana Labuan Bajo tentunya hal ini butuh dukungan Pemprov, Bank NTT dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores BPOLBF. Yang disampaikan Bupati Agas Andreas perlu dipertimbangkan secara baik dan benar. Bahwasannya para petani kopi Belum Sejahtera’ Kopi Colol Mendunia, Para Petani Keluhkan Harga Para Tengkulak 24 Mei 2021 Bupati meluncurkan bahwa Kopi Colol siap diproduksi dalam kemasan untuk ke Labuan Bajo. Tetapi Bupati Agas tidak pernah sentil soal harga kopi selama ini di Colol selalu tidak stabil. Bahkan harga kopi selalu tidak bersahabat dengan para petani. “Selama ini Kopi Colol sangat mendunia, tapi tidak semua petani Kopi Colol sejahtera. Selama ini harga kopi jarang berpihak kepada kami selaku petani,” Pemerintah Manggarai Timur dan Pemerintah Provinsi NTT perlu adanya keseriusan sebagai pemimpin yang pro terhadap rakyat sekaligus memperhatikan harga kopi para petani. Naik dan turunnya harga kopi membuat pendapatannya semakin berkurang. Penting kehadiran Kopi Colol di Manggarai Timur bukan harus berfokus pada kesejahteraan masyarakat setempat. Bukan untuk kesejahteraan orang bermodal. Penulis asal Manggarai Timur. Dia adalah Mahasiswa STFK Ledalero, Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Manggarai di Maumere IMAMM, dan Anggota PMKRI Cabang Maumere JyASKzl. 30 49 165 327 168 211 468 2 289

vox ntt manggarai timur hari ini